Hubungan Tingkat Kemandirian Akivitas Sehari-hari dengan Tingkat Spiritualitas Lansia di UPT PSTW Jember
Abstract
Penurunan kemampuan tubuh yang dialami menyebabkan lansia kehilangan
kemandirian. Kehilangan kemandirian yang terjadi menyebabkan lansia mengalami
ketergantungan dalam pemenuhan aktivias sehari-hari yang meliputi makan,
toileting, berpakaian, mandi, berpindah, kontinen. Lansia yang memiliki tingkat
kemandirian yang tinggi mampu untuk mengunjungi tempat ibadah untuk
mengikuti kegiatan keagamaan sehingga berpengaruh terhadap spiritualitasnya.
Spiritualitas dapat membantu lansia dalam menghadapi kehilangan kemandirian
yang dialami dengan mengutamakan kekuatan dan harapan yang dimiliki.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa hubungan tingkat kemandirian
aktivitas sehari-hari dengan tingkat spiritualitas lansia di UPT PSTW Jember.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan
cara purposive sampling dan diperoleh sampel sebesar 119 responden. Kuesioner
yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu indeks katz untuk mengukur tingkat
kemandirian aktivitas sehari-hari dan Daily Spiritual Experience Scale (DSES)
untuk mengukur tingkat spiritualitas. Analisa data menggunakan korelasi rank
spearman dengan tingkat signifikansi 0,05.
Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar lansia di
UPT PSTW Jember tergolong mandiri sebanyak 77 responden (64,7%) dan
memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi yaitu sebesar 74 responden (62,2%). Hasil
uji statistik menggunakan uji spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat kemandirian aktivitas sehari-hari dengan tingkat
spiritualitas (p value=0,0001; r=0,790). Berdasarkan hasil tersebut didapatkan
bahwa ada hubungan antara tingkat kemandirian aktivitas sehari-hari dengan
tingkat spiritualitas lansia di UPT PSTW Jember dengan korelasi kuat dan
berhubungan positif yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat kemandirian
aktivitas sehari-hari maka semakin tinggi pula tingkat spiritualitasnya.
Kemandirian aktivitas sehari-hari adalah kegiatan yang dilakukan secara
mandiri oleh lansia tanpa bantuan orang lain yang meliputi makan, mandi, kontinen,
berpakaian, berpindah, dan toileting. Kemandirian yang dimiliki oleh lansia ini
memungkinkan lansia mengikuti kegiatan keagaamaan. Lansia mampu untuk
berjalan dan mengunjungi tempat ibadah serta mengikuti kegiatan kerohanian
sehingga dapat meningkatkan spiritualitasnya. Meningkatkan kemandirian aktivitas
sehari-hari dapat membantu lansia mengoptimalkan spiritualitasnya sebagai bekal
untuk mencari makna dan tujuan hidup guna memperoleh harapan, cinta,
kedamaian batin, kenyamanan dan dukungan terhadap Tuhan, diri sendiri,
lingkungan, maupun orang lain.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan antara
tingkat kemandirian aktivitas sehari-hari dengan tingkat spiritualitas lansia di UPT
PSTW Jember. Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan asuhan
keperawatan dalam mengoptimalkan tingkat kemandirian aktivitas sehari-hari
sehingga dapat meningkatkan tingkat spiritualitas lansia. Keluarga maupun petugas
diharapkan dapat memberikan dukungan untuk meningkatkan maupun
mempertahankan tingkat kemandirian aktivitas sehari-hari dan spiritualitasnya agar
lansia dapat melewati sisa hidup bermakna dan memiliki kualitas serta manfaat
yang baik.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]