Rekonstruksi Penyusunan Laporan Keuangan di Pondok Pesantren Al-Anwari Banyuwangi (dalam Perspektif Pedoman Akuntansi Pesantren)
Abstract
Pesantren merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba namun
penting adanya laporan keuangan yang baik dan benar. Perkembangan peraturan,
standar yang semakin lengkap, dan kompleks pada pondok pesantren merupakan
bukti bahwa dalam tatanan perekonomian memberikan pengaruh yang signifikan dan
berdampak positif, yaitu semakin relevan, memadai dan mudah dipahami. Kemajuan
pesantren tidak hanya dinilai dari bidang pendidikan islami yang diberikan, namun
pondok pesantren dapat dikatakan maju jika memenuhi karakteristik pada kualitas
laporan keuangan yang baik. Kemampuan dalam proses mencatat dan melaporkan
keuangan dapat meningkatkan kepercayaan dari seluruh stakeholder yang secara
jangka panjang dapat mendukung pengembangan pesantren. Pedoman Akuntansi
Pesantren membantu menyempurnakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk
Pondok Pesantren.
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis dapat disimpulkan
bahwa dalam proses penyusunan laporan keuangannya Pondok Pesantren Al-Anwari
belum menerapkan Pedoman Akuntansi Pesantren. Pondok Pesantren Al-Anwari
hanya melakukan pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran kas yaitu merekap
penerimaan kas yang berasal dari bendahara harian putra dan putri dengan model
pencatatan yang mencantumkan saldo dari bulan sebelumnya, kemudian mencatat
rincian penerimaan kas dan pengeluaran kas
Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan perspektif Pedoman Akuntansi
Pesantren dapat digunakan untuk mendukung lembaga Pondok Pesantren Al-Anwari
dalam meningkatkan kemudahan pihak pesantren melakukan penyusunan laporan
keuangan, sehingga laporan keuangan pesantren memiliki relevansi, daya banding,
dan dapat dipertanggungjawabkan. Laporan keuangan berdasarkan Pedoman
Akuntansi Pesantren memberikan informasi yang beragam dan berbeda. Informasi
dari laporan posisi keuangan mengenai aset, liabilitas, aset neto, dan hubungan
diantara unsur – unsur tersebut. Laporan aktivitas menggambarkan arus manfaat
ekonomi yang bertambah atau berkurang akibat beban yang terjadi selama satu
periode. Penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode dapat dilihat dalam
laporan arus kas, dan informasi tambahan yang lebih rinci mengenai perkiraan –
perkiraan yang dinyatakan dalam laporan keuangan dapat dilihat dalam catatan atas
laporan keuangan.