Tingkat Pengetahuan Ibu terhadap Pengobatan Sendiri Diare pada Balita di Kecamatan Kaliwates
Abstract
Diare adalah kejadian buang air besar dengan bentuk tinja cair dan
frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam yang dapat disertai dengan lendir atau
tanpa lendir dan darah. Diare merupakan penyebab kematian nomor satu di
Indonesia pada balita sekitar 25,2% dan peringkat ke empat untuk semua usia
sekitar 13,2%. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007,
kejadian diare bila dilihat per kelompok umur didapatkan prevalensi tertinggi
terdapat pada balita (1-4 tahun) yaitu 16,7% bila dibandingkan dengan usia < 1
tahun yaitu 16,5% dan usia 6-14 tahun yaitu 9%.
Diare di Kabupaten Jember menduduki peringkat 4 besar. Pada tahun 2011
didapatkan kasus diare sebesar 70.401 dengan jumlah balita diare sekitar 34.228
orang, tahun 2012 didapatkan kasus diare sebesar 74.381 dengan jumlah balita
sebesar 35.009 orang dan pada tahun 2013 didapatkan kasus diare sebesar 73.586
orang dengan jumlah balita diare sekitar 36.388 orang. Orang tua khususnya ibu
memegang peranan penting dalam mengatasi diare. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah pengobatan sendiri. Penderita diare pada balita di Kecamatan
Kaliwates menduduki peringkat ke-5 di Kabupaten Jember.
Penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional terhadap 348
responden yang memiliki balita berusia ≤ 5 tahun di 3 puskesmas Kecamatan
Kaliwates. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara tertentu. Pengambilan
sampel dilakukan menggunakan proportional purposive sampling. Sebelum
kuesioner digunakan, terlebih dahulu kuesioner dilakukan uji validitas (face
validity dan content validity) dan uji reliabilitas yang dilihat dari hasil Cronbach’s
alpha (α) yaitu sebesar 0,724 yang berarti kuesioner memiliki reliabilitas yang
tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu memiliki tingkat pengetahuan
cukup sebesar 41,7%, pengetahuan kurang sebesar 36,5% dan pengetahuan baik
sebesar 21,8%. Pengetahuan responden terkait item pertanyaan etiologi diare,
tujuan pengobatan sendiri dan penggunaan teh dalam diare masih tergolong
kurang. Variabel sosiodemografi dianalisis dengan tingkat pengetahuan ibu
terhadap pengobatan sendiri diare pada balita menggunakan analisis Chi-square
dan Fisher Exact. Berdasar hasil yang diperoleh, terdapat variabel sosiodemografi
usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan keluarga, jumlah anak, jumlah
anggota keluarga yang berusia dewasa, sumber informasi dan pemberian edukasi
memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan ibu (p<0,05) sedangkan
status perkawinan dan pekerjaan suami tidak memiliki hubungan yang signifikan
terhadap pengetahuan ibu (p>0,05).
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]