Perbedaan Tajam Penglihatan berdasarkan Pola Penggunaan Gadget pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Jember
Abstract
Perkembangan zaman yang cepat juga diikuti dengan berkembangnya
teknologi informasi dan alat elektronik, terutama gadget. Gadget dahulu hanya
dimiliki oleh kalangan menengah keatas, namun sekarang gadget dapat digunakan
oleh semua kalangan termasuk anak-anak (Octaviana dkk., 2014). Presentase
kepemilikan gadget warga Indonesia adalah 50,08% memiliki handphone/tablet
dan 25,72% memiliki laptop/komputer. Gadget digunakan salah satunya adalah
untuk mengakses internet. Penggunaan internet dengan prevalensi tertinggi
dipegang oleh kelompok usia 13 – 18 tahun dengan besar 75,50% (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2017). Penggunaan gadget dapat
memberikan dampak negatif terhadap kesehatan, terutama mata. Penelitian
sebelumnya menyatakan bahwa terdapat penurunan tajam penglihatan pada anak
dengan kencedurangan melihat layar lebih dari 1 jam setiap hari (Hutami &
Wulandari, 2014). Selain itu, terdapat kecenderungan kelainan refraksi mata pada
siswa yang bermain game pada gadget dengan intesitas yang lama, lebih dari 10
jam dalam seminggu (Giri & Dharmadi, 2015).
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis perbedaan tajam
penglihatan berdasarkan pola penggunaan gadget pada siswa SMPN 2 Jember dan
mengetahui gambaran tajam penglihatan berdasarkan usia dan jenis kelamin pada
siswa SMPN 2 Jember. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik
observasional dan deskriptif dengan desain cross sectional study. Sampel yang
diambil dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII di SMPN 2 Jember yang
minimal berjumlah 139 siswa yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling.
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018. Pengumpulan data
penggunaan gadget, variable independen, dilakukan dengan instrumen kuesioner
dan data tajam penglihatan, variabel dependen, dilakukan dengan instrumen kartu
baca Snellen. Analisis uji yang digunakan yaitu uji Chi Square dengan interval
kepercayaan 95% atau nilai p<0,05 menggunakan program analisis statistik.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan gadget yang memiliki hubungan
dengan penurunan tajam penglihatan yaitu lama penggunaan gadget per hari selama
> 2 jam, frekuensi jeda saat menggunakan gadget tiap > 1 jam, lama jeda saat
menggunakan gadget < 15 menit, posisi rebahan saat menggunakan gadget,
penerapan cahaya terang pada layar gadget, penggunaan gadget pada ruangan yang
redup, dan penggunaan gadget dengan jarak < 30 cm. Uji Chi Square menyatakan
terdapat perbedaan tajam penglihatan berdasarkan pola penggunaan gadget (lama
penggunaan gadget per hari, frekuensi jeda penggunaan gadget, lama jeda
penggunaan gadget, posisi penggunaan gadget, pencahyaan layar gadget,
pencahayan ruangan penggunaan gadget, dan jarak pandang penggunaan gadget)
dengan p-value secara berurutan yaitu 0,016, 0,013, 0,005, 0,005, 0,002, 0,028, dan
0,001. Kesimpulan analisis data menggunakan uji Chi Square yaitu terdapat
perbedaan tajam penglihatan berdasarkan pola penggunaan gadget pada siswa
SMPN 2 Jember.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]