dc.description.abstract | Pembelajaran sejarah saat ini perlu diperhatikan. Pasalnya kemampuan
kognitif peserta didik tergolong rendah. Dapat dilihat dari hasil ulangan tengah
semester peserta didik banyak yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 60.
Padahal aspek kognitif sangat berperan dalam sejarah. Berdasarkan studi
dokumentasi menunjukkan hasil ulangan tengah semester yang diberikan pendidik
dan hasilnya menunjukkan bahwa persentase ketuntasan klasikal sesbesar 41%.
Maka dari itu dibutuhkan metode yang efektif untuk meningkatkan proses
pembelajaran di kelas. Peta konsep merupakan metode pembelajaran yang
dinamik untuk mendorong peserta didik untuk membaca dan mengasah
kreativitas mereka dalam pembelajaran. Teknik tersebut menggunakan format
global dan umum yang memungkinkan informasi ditunjukkan dengan cara yang
mirip otak berfungsi dalam berbagai arah yang serempak. Dan metode
pembelajaran peta konsep menekankan pada kegiatan evaluasi dan pembelajaran
tim/kelompok sehingga pembelajaran aplikasi konsep pada saat di kelas
digunakan lebih efektif dalam mengembangkan materi pembelajaran. Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimanakah peningkatan hasil belajar
peserta didik dalam mata pelajaran sejarah kelas X IPS 2 SMAN RambipujiJember
setelah
diterapkannya
metode
pembelajaran
peta
konsep?
Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Model
pelaksanaan penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc
Taggart yang merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin dengan tahapan
meliputi tahapan perencanaan, tindakan/aksi, observasi, dan refleksi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
Hasil penelitian siklus 1 menunjukkan persentase ketuntasan belajar
klasikal peserta didik adalah 85,2 % artinya terdapat 29 peserta didik yang telah
tuntas dan 5 peserta didik yang dinyatakan belum tuntas. Nilai rata-rata kelas
adalah 76,6 dengan total peserta didik. Selanjutnya pada siklus 2 berdasarkan
tabel 4.5 di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar secara klasikal peserta didik
rata-rata hasil belajar pada siklus 2 memperoleh 76,70. Terdapat 30 peserta didik
yang tuntas dalam pembelajaran atau sebesar 88,23% dan masih terdapat 4 peserta
didik yang belum tuntas dengan persentase sebesar 11,77%. Serta peningkatan
terjadi pada siklus 3 Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dijelaskan bahwa rata-rata
hasil belajar pada siklus 3 memperoleh 77,94. Hasil penelitian siklus 3
menunjukkan persentase ketuntasan belajar klasikal peserta didik adalah 91,17 %
dengan 31 peserta didik dinyatakan tuntas dan 3 peserta didik dinyatakan belum
tuntas.
Kesimpulan penelitian ini adalah Hasil analisis data hasil belajar peserta
didik pada aspek kognitif terdapat peningkatan terhadap aspek kognitif pada
siklus 1, siklus 2 dan siklus 3. Aspek kognitif pada pra siklus 74,47 dan siklus 1
memperoleh rata-rata 76,60 sehingga mengalami peningkatan sebesar 2,86%.
Siklus 1 meningkat dengan kategori baik. Pada siklus 2 sebesar 76,70 sehingga
mengalami peningkatan sejumlah 0,13% dan pada siklus 3 sebesar 77,94 atau
meningkat sebesar 1,61 %. Peningkatan pada siklus 2 dan 3 dapat dikategorikan
berada pada tingkatan baik. | en_US |