Gambaran Hitung Jenis Leukosit pada Pekerja Perkebunan Sumber Wadung Kabupaten Jember yang Terinfeksi Soil-transmitted Helminths
Abstract
Cacingan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius
dan mempengaruhi sekitar sepertiga dari populasi global salah satunya
diakibatkan oleh infeksi soil-transmitted helminths (STH) seperti Ascaris
lumbricoides, Trichuris trichiura, dan hookworm (Necator americanus dan
Ancylostoma duodenale). Indonesia memiliki prevalensi yang bervariasi antara
2,5%-62%. Infeksi ini dapat menyebabkan gangguan salah satunya perubahan
gambaran darah seperti leukositosis, eosinofilia, dan perubahan kadar
hemoglobin. Eosinofilia dapat diketahui dengan cara melakukan pemeriksaan
hitung jenis leukosit yang terdiri dari eosinofil, basofil, neutrofil (stab dan
segmen), limfosit dan monosit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran hitung jenis leukosit pada pekerja Perkebunan Sumber
Wadung yang terinfeksi soil-transmitted helminths.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional, dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah
Perkebunan (PDP) Sumber Wadung, Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo,
Kabupaten Jember. Populasi dari penelitian ini adalah para pekerja perkebunan
kopi PDP Sumber Wadung. Besar sampel pada penelitian ini menggunakan total
sampling, sehingga seluruh responden yang positif terinfeksi STH akan dijadikan
sampel dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel feses dan darah dalam
penelitian ini menggunakan total sampling. Pemeriksaan feses dengan metode
konsentrasi (sedimentasi dan flotasi) digunakan untuk menentukan adanya infeksi
STH, sedangkan untuk pemeriksaan hitung jenis leukosit pada pekerja yang
terinfeksi STH menggunakan metode differential count.
Hasil pemeriksaan feses pada penelitian ini didapatkan hasil 26,7%
(27/101) pekerja positif terinfeksi STH, dengan rincian STH jenis hookworm
memiliki persentase 92,6% (25/27), dan sisanya terinfeksi oleh dua spesies
sekaligus (infeksi ganda) oleh Ascaris lumbricoides dan hookworm sebanyak
7,4% (2/27). Hasil pemeriksaan hitung jenis leukosit menggunakan metode
differential count menunjukkan hasil pada pekerja yang terinfeksi hookworm, 8
pekerja memiliki hitung jenis leukosit yang normal dan 17 pekerja memiliki
hitung jenis leukosit abnormal, sedangkan pada seluruh pekerja yang terinfeksi
ganda menunjukkan hasil hitung jenis leukosit yang abnormal. Rata-rata hitung
jenis leukosit pada infeksi hookworm tidak ada jenis leukosit yang mengalami
peningkatan, sedangkan rata-rata hitung jenis leukosit pada infeksi ganda (A.
lumbricoides dan hookworm), kode sampel SA 10 dan SC 10, jenis leukosit yang
mengalami peningkatan adalah eosinofil yaitu sebesar 8% dan 5% (normal 2-4%),
selain itu pada kode sampel SA 10 juga didapatkan peningkatan neutrofil stab
sebesar 56% (normal 0-12%).
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]