Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Memanfaatkan Media Phet Simulations Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sma
Abstract
Keterampilan abad ke-21 sangat dibutuhkan pada era saat ini untuk mempersiapkan kehidupan pada masa mendatang, salah satu keterampilan abad-21 adalah keterampilan berpikir kritis. Upaya yang dapat dilakukan adalah melalui penerapannya dalam sistem pendidikan, karena dengan pendidikan dapat menjangkau penanaman karakter generasi yang mana sebagai pemeran penting dalam pembangunan negara kelak. Namun pada kenyataannya belum semua elemen pendidikan dapat menerapkan keterampilan tersebut, dalam wawancara yang dilakukan dengan beberapa sekolah di Jember, pembelajaran masih menggunakan model konvensional siswa tidak dibiasakan untuk berfikir aktif dan memproses informasi dengan cara berfikirnya sendiri. Diperlukan upaya untuk menanamkan keterampilan berpikir kritis dengan mengembangkan atau memodifikasi sistem pembelajaran di sekolah. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan atau memodifikasi sistem pembelajaran yang menciptakan suasana belajar aktif. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengkaji pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan memanfaatkan PhET Simulations terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA; dan 2) Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan memanfaatkan PhET Simulations. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan posttest only control group design, yang dilakukan di SMA Negeri Pakusari pada tanggal 8 sampai 18 Oktober 2018. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling karena memiliki populasi yang homogen, sehingga sebelum penentuan sampel dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, dokumentasi dan tes. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik independent sample t-test. Hasil penelitian ini adalah nilai rata-rata keterampilan berpikir kritis pada kelas kontrol sebesar 62,28 dan pada kelas eksperimen sebesar 71,22. Nilai perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan signifikansi (Sig. 2-tailed) lebih kecil dari 𝛼 = 0,05 yaitu 0,001, maka H0 ditolak , Ha diterima. Sedangkan hasil rata-rata presentase aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen selama tiga pertemuan adalah 85,68% dengan kategori aktif. Presentase nilai terbesar diperoleh dari indikator motor activites sebesar 89,78% dan presentase terendah diperoleh dari indikator mental activitiessebesar 81,11%. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan memanfaatkan media PhET Simulations berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA; 2) Rata-rata presentase ketercapaian aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran model inkuiri terbimbing dengan memanfaatkan media PhET Simulations pada kelas eksperimen adalah sebesar 85,68% dengan kriteria aktif.