Eksplorasi Etnomatematika Ritual Seblang Olehsari Terhadap Konsep Geometri
Abstract
Etnomatematika adalah suatu kegiatan sehari-hari masyarakat atau sekelompok suku yang sudah menjadi budaya yang mana dalam pelaksanaanya tanpa disadari telah menggunakan konsep dasar matematika, seperti: aktivitas berhitung, membilang, mengukur, mengklasifikasikan dan memodelkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan etnomatematika pada ritual Seblang Olehsari terhadap Konsep Geometri Penelitian ini dilakukan di desa Olehsari kecamatan Glagah kabupaten Banyuwangi terhadap suku Osing yang masih kental akan pranata tradisi bersih desa. Diperoleh beberapa etnomatematika pada aktivitas yang digunakan oleh suku Osing dalam mendesain tempat ritual, mendesain kostum tari dan pola gerak tari yang dilakukan oleh penari yang menari saat trance atau kesurupan. Tanpa di sadari dalam aktivitas mendesain dan menari menggunakan aktivitas matematika. Aktivitas matematika yang digunkaan sebagian besar adalah penggunaan konsep geometri yang meliputi konsep titik, garis, sudut, bidang datar, kesebangunan dan kekongruenan serta transformasi geometri. Konsep titik dan garis dalam aktivitas muncul pada saat pawang mendesain tempat ritual yaitu penempatan pada titik acuan yaitu tiang saka, pada ornamen kostum tari dan titik acuan penari sebelum menari. Konsep sudut ditunjukkan pada saat pawang mendesain percabangan tiang saka, mendesain kemben di bagian depan, dan pada gerak tari yang dilakukan oleh penari secara melingkar membentuk sudut 360 derajat. Konsep bangun datar ditunjukkan pada desain tempat ritual berbentuk lingkaran pad under, persegi pada pondok adat dan persegi panjang pada tempat tamu undangan dan tempat penonton, Pada desain kostum tari, konsep bangun datar ditunjukkan pada bentuk kemben yang menggunakan perpaduan bangun datar jajar genjang dan oval, bentuk selendang dan sabuk adalah persegi pemanfaatan konsep keliling lingkaran pada saat pola lantai gerak tari. Konsep kesebangunan dan kekongruenan ditunjukkan desain tempat tamu undangan saling kongruen, tempat under sebangun, semua desain kostum saling kongruen. Konsep transformasi ditunjukkan pada desain tamu undangan saling translasi, konsep dilatasi pada under, konsep translasi pada ornament selendag, transformasi geometri ditunjukkan pada desain ornament selendang, konsep pencerminan pada gerak tari yang dilakukan oleh penari. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan baru bahwasannya dalam sebuah ritual mulai dari aktivitas mendesain tempat, mendesain kostum tari dan pola gerak tari terdapat aktivitas etnomatemtika. Selain itu, penelitian ini juga dapat gunakan sebagai sumber belajar siswa yang berkaitan dengan konsep-konsep geometri yang meliputi titik, garis, sudut, bidang datar, kesebangunan, kekongruenan dan transformasi geometri. Dalam penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan rasa kecintaan terhadap kebudayaan daerah dan dapat dijadikan pengetahuan baru dalam pembelajaran matematika berbasis budaya lokal.