dc.description.abstract | Kebutuhan energi listrik Indonesia mengalami peningkatan 7% pertahunnya.
Daya sambung pada pelanggan tahun 2017 mencapai 114.347,64 MVA. Energi
listrik dihasilkan dari mesin-mesin pembangkit listrik, salah satunya adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Bagian paling penting PLTB salah
satunya adalah generator. Generator mengkonversi energi mekanik menjadi energi
listrik berdasarkan hukum Faraday.
Output dari generator berupa tegangan dan terdapat ditorsi gelombang yang
menyebabkan grafik fungsi yang dihasilkan mengalami penyimpangan siklus.
Penyimpangan siklus yang disebabkan oleh distorsi ini disebut harmonisa.
Harmonisa menyebabkan tegangan yang dihasilkan berkurang. Geometri umbrella
mempengaruhi kandungan harmonisa pada generator. Variasi geometri umbrella
yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbrella 8
o
tanpa fillet, umbrella 8
o
dengan fillet, umbrella 10o
tanpa fillet, dan umbrella 10o
dengan fillet.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah simulasi dengan software
MagNet. Penelitian ini berusaha untuk mencari geometri umbrella yang paling baik
berdasarkan variasi geometri umbrella 8
o
tanpa fillet, umbrella 8
o
dengan fillet,
umbrella 10o
tanpa fillet, dan umbrella 10
o
dengan fillet. Penelitian ini bertujuan
untuk mencari nilai kerapatan fluks (B), konsentrasi tegangan (Kt), tegangan outpt
(V), kandungan harmonisa, dan torsi pada generator.
Hasil penelitian menunjukkan nilai kerapatan fluks paling (B) paling baik
yaitu B = 1,502 Wb untuk umbrella 8
o dengan fillet. Nilai konsentrasi tegangan
paling baik yaitu Kt = 1,870 pada umbrella 8
o dengan fillet. Kandungan harmonisa
terendah yaitu dua harmonisa terdapat pada umbrella 8
o
dengan fillet. Pemberian
fillet mengurangi 3,75% kandungan harmonisa pada generator. Tegangan output
generator paling baik adalah umbrella 8
o
dengan fillet yaitu V = 227.885 Volt .
Torsi paling baik adalah umbrella 8o
dengan fillet yaitu T = 0,530 Nmm. | en_US |