Evaluasi dan Profil Disolusi Tablet Microspheres Metformin Hidroklorida-Etil Selulosa
Abstract
Metformin hidroklorida merupakan antidiabetik yang digunakan sebagai
first line terapi diabetes mellitus tipe 2. Permasalahan dalam terapi metformin
hidroklorida yakni bioavaibilitas yang rendah (50-60%) , waktu paruh yang
singkat (1,5–4,5 jam), dan frekuensi pemberian metformin hidroklorida yang
berulang dengan dosis besar dapat meningkatkan resiko efek samping pada
gastrointestinal. Perlu adanya pengembangan formulasi guna tercapaianya terapi
yang optimum dan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat.
Fadila (2016), Susilowati (2016) dan Sukmaningrum (2016) telah
melakukan optimasi formulasi microspheres dengan polimer etil selulosa
menggunakan metode non-aqueous solvent evaporation. Micropheres merupakan
salah satu bentuk multiple unit dalam sistem pelepasan obat terkendali.
Microspheres berbentuk partikel kecil spheris berukuran diameter 1-1000 μm
dengan sifat biocompatible, dapat meningkatkan bioavailabilitas suatu bahan
aktif, dan menghasilkan partikel dalam ukuran mikron. Etil selulosa telah banyak
diteliti sebagai polimer microspheres, polimer ini bersifat tidak larut dalam air,
nonbiodegradable, biocompatible, tidak beracun.
Pada umumnya, pemberian obat secara peroral adalah rute yang paling
banyak digunakan, sediaan oral memiliki penghantaran obat konvensional dengan
pelepasan dan absorpsi cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan
microspheres ke dalam bentuk tablet . Formula optimum microspheres
metformin hidroklorida dipilih berdasarkan nilai entrapment efficiency yang
paling tinggi. Dua formula microspheres dengan nilai entrapment efficiency yang
tertinggi diformulasikan ke dalam sediaan tablet guna mengetahui evaluasi dan
profil disolusinya. Ada tiga formula tablet yang digunakan, satu formula tablet
merupakan tablet yang tidak mengandung microspheres dan dua formula
merupakan tablet microspheres.
Perbedaan peningkatan kecepatan dan lama pengadukan serta jumlah
polimer yang sama dari masing-masing formula menghasilkan nilai entrapment
efficiency dan pelepasan obat yang berbeda. Semakin tinggi kecepatan
pengadukan, maka semakin tinggi nilai entrapment efficiency. Hasil penentuan
ukuran microspheres menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan dan lama
pengadukan dapat memperkecil ukuran partikel.
Hasil evaluasi ketiga formula tablet memiliki sifat alir yang baik. Tablet
yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan keseragaman ukuran, keseragaman
kandungan, kekerasan, dan kerapuhan. Profil pelepasan tablet formula 1 lebih
cepat mengalami kenaikan lalu mengalami penurunan setelah menit ke-240.
Sedangkan formula 2 dan 3 mengalami kenaikan yang cepat lalu pelepasan naik
secara perlahan. formula 1> formula 2> dengan hasil 59,258 %; 40,148 %
dan 35,356 %. Konsep kinetika pelepasan formula 1 mengikuti model KorsmeyerPeppas, formula 2 dan 3 mengikuti orde 1. Nilai entrapment efficiency yang
semakin tinggi nilai entrapment efficiency menghasilkan nilai yang juga
semakin tinggi.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]