dc.description.abstract | Budaya selamatan bersih desa di desa Blimbing Kecamatan Klabang
masih eksis sampai sekarang. Pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 14 dan 15
Jawa bulan Syakban, dengan unsur-unsur di antaranya selamatan dan sesajen,
pertunjukkan serta permaianan tradisional yang memiliki kepercayaan magis bagi
desa untuk keberkahan hidup bersama di desa tersebut. Pelaksanaan bersih desa di
desa Blimbing tidak terlepas dari peranan tokoh yang bernama Juk Seng dan
Jasiman, yang melakukan pertempuran perebutan kekuasaan di desa Blimbing
kala itu. Pertempuran terjadi berlangsung lama dan dimenangkan oleh Juk Seng
dan diangkat sebagai kepala desa Blimbing, Jasiman dijadikan kerabat desa.
Permasalahan dalam penelitian ini antara lain: (1) mengapa ritual bersih
desa di desa Blimbing tetap bertahan hidup hingga sekarang, karena disebabkan
keadaan geografis yang mendukung ritual bersih desa, selain itu disebabkan sosial
budaya masyarakat desa Blimbing. Serta nilai historis sejarah bersih desa di desa
Blimbing, (2) bagaimana pelaksanaan ritual bersih desa di desa Blimbing dari
tahun 1965-2018, pertama persiapan yaitu rapat yang dihadiri oleh masyarakat
desa Blimbing untuk menyusun seksi-seksi, anggaran dana, petuah. Kedua ritual
yaitu pelaksanaan yang terdiri dari selamatan sanggar, selamatan tanian,
selamatan nanggar olbek beserta sesaji yang bersifat khusus dan wajib. Selain itu
pertunjukkan rakyat beserta hiburannya, (3) bagaimana perubahan ritual bersih
desa di desa Blimbing dari tahun 1965-2018, perubahan terjadi kearah
perkembangan serta terkikisnya unsur-unsur selamatan bersih desa sebagai
dampak perkembangan zaman. Masyarakat tidak mempermasalahkan perubahan
tersebut, agar terjadi pemabaharuan untuk menjadi warisan bagi generasi
berikutnya. | en_US |