• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Practicum Manual
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Practicum Manual
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kumpulan Praktikum Laboratorium Fisiologi

    Thumbnail
    View/Open
    F. K_Modul_Kristianingrum_KOMPILASI PRATIKUM FAAL.pdf (1.698Mb)
    Date
    2019-04-11
    Author
    Prasetyo, Aris
    Firdaus, Jauhar
    Sofiana, Kristianingrum Dian
    Handoko, Adelia
    Wulandari, Pipiet
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Susunan saraf secara fungsional dapat dibagi menjadi susunan saraf motorik dan susunan saraf sensorik. Kedua susunan saraf tersebut dapat dibagi lagi menjadi susunan saraf pusat dan susunan saraf perifer. Nervus isciadicus merupakan salah satu saraf motorik somatic perifer yang mengandung beberapa akson yang keluar dari cornu anterior medulla spinalis yang mungkin saja mempunyai tingkat kepekaan yang berbeda dan mensarafi musculus gastrocnemius. Untuk mengetahui kepekaan saraf perifer (nervus isciadicus) dapat dilakukan dengan cara memberikan rangsangan listrik tunggal pada nervus isciadicus dengan berbagai intensitas (dimulai dari intensitas rendah sampai tinggi; rangsangan subliminal, rangsangan liminal, rangsangan supraliminal, rangsangan submaksimal, rangsangan maksimal, rangsangan supra maksimal) dan melihat ada tidaknya kontraksi musculus gastronomeus serta mengukur amplitudo (kekuatan) kontraksi dari otot tersebut. Bila otot dirangsang dengan rangsangan maksimal secara beruntun (multiple) dengan frekwensi yang berbeda, maka rangsangan tersebut dapat menimbulkan gambaran kontraksi otot yang berbeda pula (muscle twitch, treppe, sumattion contraction, incomplete titanic contraction, complete titanic contraction). Kekuatan kontraksi otot disamping dipengaruhi oleh tingkat kepekaan saraf yang melayaninya dan cara perangsangan juga dipengaruhi oleh factor pembebanan yang diberikan kepada otot tersebut. Pembebanan pada otot dapat diberikan pada saat otot kontraksi (after loaded) dapat juga diberikan pada saat sebelum otot kontraksi (preloaded)
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90380
    Collections
    • LSP-Practicum Manual [48]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository