Pengembangan Sensor Kolorimetri Berbasis Kertas (Paper Microzone Plates) Untuk Deteksi Piroksikam Pada Jamu Pegal Linu
Abstract
Jamu merupakan ramuan dari beberapa bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan. Jamu saat ini digunakan secara bebas oleh masyarakat. Efek samping jamu tradisional yang relatif lebih sedikit, dinilai oleh masyarakat lebih aman dari pada obat modern. Jenis jamu yang saat ini memiliki peminat tinggi dikalangan masyarakat yaitu jamu pegal linu, hal tersebut berdasarkan pada khasiat dari jamu pegal linu dalam mengurangi rasa lelah dan nyeri dibeberapa bagian tubuh (otot dan sendi). Manfaat jamu pegal linu juga didukung oleh pernyataan dalam Pedoman Rasionalisasi Komposisi Obat Tradisional, bahwa senyawa penyusun jamu pegal linu bekerja seperti bahan analgesik, sehingga jamu pegal linu mampu menenangkan saat tidur dan menyegarkan badan kembali. Beberapa jamu yang sudah tersebar di kalangan masyarakat saat ini sudah tidak alami karena terdapat pemalsuan bahan, hingga terdapat kandungan bahan kimia obat (BKO) yang telah dilarang penggunaannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sensor kolorimetri berbasis kertas (Paper Microzone Plates) untuk deteksi piroksikam pada jamu pegal linu. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat experimental laboratories. Rancangan penelitian yang digunakan adalah teknik immobilisasi adsorbsi reagen ke dalam kertas sensor (Paper Microzone Plates). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah berbagai macam jamu pegal linu yang beredar di pasaran, mempunyai nomor izin edar yang tercantum dalam kemasan dan sudah terdaftar di BPOM maupun yang tidak terdaftar di BPOM. Sampel jamu tersebut antara lain sampel jamu pegal linu A, B, C, D, dan E.
Hasil analisis data menunjukkan pada sampel A, B, C dan E tidak terdapat adanya piroksikam pada sampel jamu pegal linu, sedangkan yang mengandung piroksikam terdapat pada sampel simulasi jamu D. Kadar piroksikam yang terdeteksi pada masing-masing jamu yakni -56,662 (sampel A), -48,864 (sampel B), -60,351 (sampel C), 621,090 (sampel D), dan -62,757 (sampel E). Dilakukan uji T-test untuk membandingkan hasil pada kertas sensor dengan hasil pada KLT-densitometri. Diperoleh nilai uji T-test sebesar 0,0445, yang dapat dikatakan jika nilai hasil uji > 0,05 berarti data hasil perbandingan suatu metode tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Kertas sensor (Paper Microzone Plates) dengan reagen FeCl3 terbukti dapat bereaksi dengan bahan-bahan penyusun pada jamu seperti contohnya Tannin. Pada penelitian ini pengambilan sampel hanya bisa dalam massa yang kecil, sehingga masih belum bisa digunakan pada sampel nyata.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]