PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN BRIKET BOTTOM ASH BATUBARA DAN TONGKOL JAGUNG DENGAN VARIASI JUMLAH PEREKAT TERHADAP NILAI KALOR
Abstract
Kebutuhan dan konsumsi energi semakin meningkat serta menipisnya
cadangan bahan bakar fosil akan berdampak pada sumber energi tersebut, oleh karena
itu dibutuhkan energi tepat guna yang dapat mengurangi sedikit problematika gejala
diatas. Salah satu solusi yang coba ditawarkan adalah penggunaan briket bottom ash
batubara dan tongkol jagung, selain dari segi finansial yang murah kedua bahan
tersebut merupakan limbah hasil produksi yang masih belum termanfaatkan secara
maksimal.
Permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana mendapatkan bahan bakar
pengganti yang efisien dan murah dengan limbah yang tidak digunakan dengan
maksimal. Penelitian menggunakan briket bottom ash batubara dan tongkol jagung
dengan menggunakan campuran tepung tapioka sebagai perekatnya yaitu sebesar 5%,
10%, 15%, 20% dan 25% dengan komposisi 100:0, 50:50, 0:100.
Pengujian nilai kalor dilakukan di Universitas Brawijaya Malang dengan
menggunakan alat bom kalorimeter. Sebelum pengujian briket terlebih dahulu
dilakukan pembuatan briket menggunakan alat pencetak briket hidrolis dengan
penekanan sebesar 100kg dengan ukuran cetakan berbentuk tabung.
Dari hasil penelitian didapatkan briket dengan dimensi briket rata-rata volume
22.322mm
3
, diameter 21.79mm, tinggi 60.29mm, terjadi pemuaian pada saat
pembuatan briket yaitu pada campuran komposisi 50:50 dan 0:100, ini terjadi karena
butiran-butiran briket tidak terlalu halus.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4163]