Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Tingkat Stres Pada Lansia Di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha Kabupaten Jember
Abstract
Proses menua adalah suatu proses yang terjadi terus-menerus dan
berlangsung secara alamiah. Jadi menua bukan sebuah penyakit, akan tetapi
menua adalah sebuah proses dalam tubuh manusia yang ditandai dengan daya
tahan tubuh yang berkurang terhadap suatu rangsangan dari dalam maupun dari
luar. Proses menua yang terjadi pada lansia dapat menimbulkan beberapa masalah
pada diri lansia sehingga dapat mengubah perilaku pada lansia itu sendiri, seperti
masalah secara biologis, sosial ekonomi, fisik, maupun mental. Masalah mengenai
mental lansia yang sering dijumpai yaitu depresi, stres, dan kecemasan, sehingga
lansia yang mengalami masalah mengenai mentalnya mulai ada perasaan
kesepian, tidak berharga, serta kehilangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan dukungan sosial
teman sebaya dengan tingkat stres pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha
Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional
analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel
menggunakan Simple random sampling. Sampel yang diperoleh sebanyak 59
orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Dukungan Sosial untuk
mengukur dukungan sosial teman sebaya dan kuesioner SAQ untuk mengukur
tingkat stres. Analisis data menggunakan uji statistik spearman rank dengan
tingkat singnifikansi 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya
responden memiliki nilai mean 72,49 dengan standar deviasi 10,155. Indikator
Bimbingan memiliki nilai tertinggi yaitu sebesar 3,18 sedangkan indikator dengan
nilai terendah yaitu Integrasi sosial dan Adanya Pengakuan dengan nilai rerata
2,86. Nilai mean stres yaitu 42,78 dengan standard deviasi 5,392. Indikator Gejala
dengan nilai rerata 1,51 merupakan indikator yang memiliki nilai tertinggi.
Indikator dengan nilai rerata paling rendah 1,41 terdapat pada indikator stabilitas.
Hasil uji statistik menggunakan spearman rank menunjukkan terdapat hubungan
dukungan sosial teman sebaya dengan tingkat stres pada lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha Kabupaten Jember dengan nilai p value yaitu 0,001 dan nilai r
yaitu -0,446. Hal tersebut menunjukkan bahwa korelasi bersifat negatif dengan
nilai kekuatan sedang yang berarti semakin tinggi nilai dukungan sosial teman
sebaya maka semakin rendah nilai stres lansia.
Lansia ketika menghadapi masalah memiliki respon yang sama dengan
individu pada umumnya. Respon yang muncul pada tiap lansia akan berbedabeda, bisa bersifat adaptif dan maladaptif. Respon yang berbeda-beda tersebut
dapat dipengaruhi oleh dukungan sosial. Lansia yang tinggal dipanti werdha
memiliki waktu yang lebih banyak dengan teman sebaya yang ada dipanti
daripada keluarga atau petugas kesehatan yang berada dipanti. Sehingga
dukungan sosial dari teman sebaya menjadi hal yang sangat vital yang dapat
mempengaruhi tingkat stres pada lansia. Dukungan sosial dapat meminimalkan
kerentanan genetik dan lingkungan dan memberikan ketahanan terhadap stres,
mungkin melalui pengaruhnya terhadap sistem hipotalamus-hipofisisadrenokortikal (HPA), sistem noradrenergik, dan jalur oksitosin sentral. Individu
yang mendapat dukungan dari teman sebaya merasa bahwa dirinya memiliki
teman yang bernasib sama dapat membuat mereka berfikir tidak hanya dirinya
yang memiliki masalah
Kesimpulan dari penelitian ini ialah terdapat hubungan yang signifikan
antara dukungan sosial teman sebaya dengan tingkat stres pada lansia di Panti
Sosial Tresna Werdha Kabupaten Jember. Diharapkan petugas kesehatan panti
werdha untuk membangun keintiman dan meningkatkan kemampuan lansia di
panti werdha dalam bersosialisasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
dukungan antar teman pada lansia yang bisa menjadi kekuatan untuk lansia
mengatasi stresnya.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]