dc.description.abstract | Penelitian ini didasari oleh beberapa permasalahan terkait dengan ketidak
maksimalan kinerja guru antara lain dipicu oleh tidak jelasnya konsep dan
penerapan mutu terpadu di sekolah- sekolah yang diterapkan oleh kepala sekolah.
Selama ini, pihak otoritas sekolah kerap kali berbicara tentang mutu pendidikan,
tetapi mereka tidak paham konsep dan paparan manjemen mutu terpadu, sesuai
dengan salah satu standar nasional yaitu standar pengelolaan yang dapat dijadikan
good will untuk mencapai mutu yang diterapkan. Akibatnya output yang
dihasilkan oleh sekolah-sekolah tidak bermutu. Hal ini dikarenakan Kepala
Sekolah sebagai motor penggerak bagi sumber daya sekolah terutama guru-guru
dan staf sekolah. Peranan Kepala Sekolah sangat besar dalam proses pencapaian
tujuan pendidikan, sehingga dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya kegiatan
sekolah sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan Kepala Sekolah itu sendiri.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan
menggunakan sumber data primer maupun sekunder. Teknik pengumpulan data
melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik mengujik eabsahan data
dalam penelitian ini menggunakan metode trianggulasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis interaktif model Miles dan Huberman.
Hasil penelitian berupa sudah terlaksanakanya kepemimpinan
transformasional oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Jember. Kepemimpinan
transformasional di SMPN 3 Jember ini dilaksanakan melalui beberapa dimensi
kepemimpinan transformasional. Yang pertama adalah Attributed Charisma
(Karisma) yang cirinya adalah Mempunyai visi dan misi, Mempunyai Keahlian
Dibidangnya, selalu Mengutamakan Kepentingan Bawahan dan dapat menjadi
Panutan Untuk Bawahan. Dimensi yang kedua adalah Idealized Influence | en_US |