dc.description.abstract | Radiasi sinar matahari terdiri atas sinar ultraviolet (UV) (200-400 nm),
sinar tampak (400-760 nm) dan sinar inframerah (> 760 nm). Sinar UV sendiri
dibedakan menjadi macam yaitu sinar UV-A (320-400 nm), UV-B (290-320 nm)
dan UV C (200-290 nm). Radiasi sinar UV yang sampai ke bumi adalah UV-A,
dimana sinar ini menembus dermis dan dapat menyebabkan pencoklatan kulit.
sinar UV-B menembus epidermis dapat menyebabkan penuaan dini, eritema, dan
sunburn. Penggunaan tabir surya merupakan salah satu upaya untuk melindungi
kulit dari efek merugikan yang diakibatkan oleh sinar UV.
Tabir surya bekerja dengan 2 mekanisme, yaitu chemical absorber dan
physical blocker. Chemical absorber yang umum digunakan salah satunya yaitu
Benzophenone-3. Namun senyawa tersebut mengalami degradasi karena paparan
sinar UV yang dapat menurunkan efektivitasnya. Kombinasi antara chemical
absorber dengan physical blocker mampu mengoptimalkan efektivitas dari
sediaan tabir surya, salah satunya ZnO yang memiliki kemampuan proteksi broad
spectrum terhadap UV-A, meningkatkan nilai SPF dan tidak menimbulkan
masalah pada kulit. Ekstrak tongkol jagung juga ditambahkan pada kombinasi
tersebut sebagai photoprotective agent dan dapat meningkatan efektivitas krim tabir surya. | en_US |