Pengaruh Penambahan Variasi Konsentrasi Sodium Dodecyl Sulfate (Sds) dalam Bak Koagulasi Terhadap Kinerja Membran Selulosa Asetat Dalam Penjernihan Sari Buah Apel
Abstract
Penjernihan merupakan suatu tahapan yang penting dalam proses produksi sari buah apel yang dilakukan dengan tujuan menghilangkan pektin yang memberikan efek kekeruhan serta endapan pada sari buah yang dihasilkan. Salah satu metode yang dilakukan dalam proses penjernihan sari buah apel adalah menggunakan teknologi membran. Penggunaan membran dalam proses penjernihan memiliki beberapa kelebihan diantaranya lebih sederhana, lebih ramah lingkungan, serta dibutuhkan energi yang rendah dalam proses pemisahannya. Pektin dalam sari buah apel memiliki berat molekul sebesar 30.000– 300.000 Da, sehingga proses pemisahan dilakukan dengan menggunakan membran ultrafiltrasi yang memiliki range 104-108 Da. Membran yang digunakan dalam penelitian ini adalah membran selulosa asetat yang dibuat dengan menggunakan teknik inverse fasa. Salah satu faktor yang mempengaruhi morfologi membran dalam pembuatan membran menggunakan teknik ini adalah komposisi bak koagulasi. Pada penelitian ini dilakukan penambahan surfaktan SDS atau Sodium Dodecyl Sulfate dalam bak koagulasi dengan variasi konsentrasi SDS dalam bak koagulasi sebesar 0,000; 0,004; 0,005; 0,006; 0,007 dan 0,008 M. Penambahan SDS ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja membran selulosa asetat yang dihasilkan khususnya nilai rejeksi pektin dalam sari buah apel. Kinerja membran yang diamati dalam penelitian ini adalah fluks, koefisien permeabilitas membran, dan rejeksinya pada dekstran 40.000 Da. Membran juga dilakukan uji kinerja dan selektifitasya pada sari buah apel dengan uji fluks sari buah apel dan besar pektin dalam sari buah apel yang mampu ditahan oleh membrane selulosa asetat yang dihasilkan (nilai koefisien rejeksi). Nilai fluks air dan koefisien permeabilitas membran dengan penambahan SDS 0,004 M lebih besar dibandingkan dengan membran tanpa penambahan SDS. Nilai fluks air dan koefisien permeabilitas memiliki nilai yang semakin menurun pada membran dengan penambahan SDS seiring bertambahnya konsentrasi SDS dalam bak koagulasi. Nilai Fluks air dan koefisien permeabilitas membran terbesar adalah 2,339 L/m2 jam dan 1,410 L/m2 jam bar pada membran dengan konsentrasi SDS dalam bak koagulasi 0,004 M. nilai koefisien rejeksi dekstran 40.000 Da pada membran dengan penambahan SDS 0,004 M lebih kecil dibandingkan dengan membran tanpa penambahan SDS. Nilai koefisien rejeksi dekstran 40.000 Da memiliki nilai yang semakin naik pada membran dengan penambahan SDS seiring bertambahnya konsentrasi SDS dalam bak koagulasi. Nilai koefisien rejeksi dekstran 40.000 Da terbesar adalah 82,28% pada membran dengan dengan konsentrasi SDS dalam bak koagulasi 0,008 M. Nilai fluks sari buah apel menunjukkan tren yang sama dengan nilai fluks air. Nilai fluks sari buah apel terbesar adalah 1,167 L/m2 jam pada membran dengan dengan konsentrasi SDS dalam bak koagulasi 0,004 M. Nilai koefisien rejeksi pada pektin dalam sari buah apel menunjukkan tren yang sama dengan nilai koefisien rejeksi dekstran 40.000 Da. Nilai koefisien rejeksi pektin dalam sari buah apel terbesar adalah 51,43% pada membran dengan dengan konsentrasi SDS dalam bak koagulasi 0,008 M. Hasil penelitian menunjukkan membran selulosa asetat yang telah dibuat dengan menambahkan SDS dalam bak koagulasi mampu meningkatkan kinerja membran khususnya pada rejeksi dekstran 40.000 Da dan pektin dalam sari buah apel.