Pengembangan Time Temperature Indicator Berbasis Enzim Lipase Sebagai Indikator Kesegaran Chicken Nugget
Abstract
Dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang serba praktis terdapat
beberapa produk makanan siap saji yang hadir di pasaran salah satunya adalah jenis
frozen food. Frozen food merupakan produk makanan siap saji yang disimpan pada
suhu beku. Tujuan dari pembekuan makanan ini adalah untuk mengawetkan
makanan dalam jangka panjang. Salah satu produk frozen food yang terkenal di
pasaran adalah chicken nugget. Pada kenyataannya kebanyakan konsumen tidak
menyimpan chicken nugget di tempat yang semestinya sehingga dapat
mempengaruhi shelf life produk dan kualitas produk. Oleh karena itu diperlukan
suatu sensor yang dapat memantau kesegaran chicken nugget yaitu Time
temperature Indicator sehingga dapat mencegah terjadinya pembusukan makanan
akibat kelalaian konsumen atau kesalahan teknis. Penelitian ini bertujuan
mengetahui mekanisme pembuatan TTI sebagai sensor kesegaran chicken nugget
serta untuk mengetahui hubungan antara laju perubahan warna TTI dengan kualitas
produk.
Penelitian tentang pengembangan sensor TTI berbasis enzim lipase ini terdiri
dari empat tahap yaitu optimasi perbandingan konsentrasi indikator bromocresol
purple (BCP) dan substrat gliserol tributirat, optimasi konsentrasi enzim lipase,
pembuatan TTI dan korelasi antara perubahan warna TTI terhadap penurunan
kualitas chicken nugget yang meliputi uji pH, tekstur dan total mikroba pada
penyimpanan suhu ruang dan suhu chiller.
Berdasarkan hasil optimasi, komposisi konsentrasi optimum larutan indikator
BCP dan substrat gliserol tributirat untuk sensor TTI adalah BCP 1000 ppm :
substrat gliserol tributirat 10% dengan perbandingan 1:1. Sedangkan konsentrasi
enzim lipase yang optimum adalah 1,5 ppm (0,003 U) dengan perubahan warna TTI
yang tidak terlalu cepat maupun lama yaitu selama 2 jam. Pembuatan sensor TTI menggunakan dua membran kertas berdiamater 6 mm yang telah diimobilisasi
dengan satu sisi berisi reagen (campuran antara larutan indikator BCP dengan
substrat gliserol tributirat) dan sisi yang lain berisi enzim lipase. Kedua membran
kertas tersebut diletakkan di atas plastik mika yang telah diberi double tape
sebelumnya. Cara mereaksikan TTI adalah dengan cara menempel membran reagen
dan membran enzim bersamaan dan warna awal sensor TTI yang awalnya berwarna
ungu akan berubah menjadi kuning seiring dengan perubahan kualitas produk
makanan.
Perubahan warna TTI pada suhu ruang berubah menjadi kuning setelah 4 jam
penyimpanan sehingga dapat diketahui bahwa produk sudah tidak segar (tidak
layak dikonsumsi). Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai total mikroba chicken
nugget sebesar 1,1 x 105 CFU/g, nilai pH menurun dari 6,47 menjadi 5,40 serta nilai
tekstur yang menurun dari 540,2 g/3mm menjadi 64g/3mm. Pada suhu chiller
warna sensor TTI berubah menjadi kuning setelah sehari penyimpanan. Namun
pada hasil uji total mikroba menunjukkan chicken nugget diatas ambang batas total
mikroba yang diperbolehkan pada hari ke-2 penyimpanan yaitu sebesar 1,87 x 105
CFU/g, nilai pH yang menurun dari 6,49 menjadi 5,86 setelah sehari disimpan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa TTI dapat memonitor kesegaran chicken nugget yang
berada dipasaran dalam kondisi penyimpanan suhu chiller dan suhu ruang.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]