Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Antioksidan dalam Proses Angiogenesis pada Embrio Ayam yang Diinduksi Etanol
Abstract
Penyembuhan luka merupakan proses fisiologis penting bagi tubuh untuk mengembalikan fungsi normalnya akibat kerusakan jaringan. Di antara penyebab kerusakan jaringan adalah trauma, penyakit, defek atau kelainan, keganasan, dan zat kimia toksik seperti alkohol. Pada tahun 2010 WHO mencatat 3,3 juta jiwa kematian dan 60 jenis penyakit timbul akibat alkohol. Salah satu jenis alkohol, yaitu etanol menyebabkan kerusakan jaringan dengan memproduksi ROS. ROS dapat menyebabkan iskemi jaringan, sehingga tubuh akan melakukan upaya perbaikan jaringan salah satunya melalui proses pembentukan kapiler baru (angiogenesis). Angiogenesis dipilih sebagai parameter penelitian karena pada proses penyembuhan luka, jaringan memerlukan oksigen dan nutrisi agar dapat berproliferasi dengan baik sehingga dibutuhkan suatu proses angiogenesis yang dapat memfasilitasi hal tersebut. Kelor dikenal sebagai tanaman dengan aktivitas antioksidan tinggi. Kandungan flavonoid dan vitamin C pada daun kelor diketahui sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Embrio ayam merupakan model coba yang baik untuk bidang toksikologi dan embriologi. Embrio ayam dipilih sebagai model coba karena murah dan masa eksperimen lebih singkat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) sebagai antioksidan dalam proses angiogenesis pada embrio ayam yang diinduksi etanol. Jenis penelitian ini adalah penelitian true experimental dengan rancangan penelitian post tes only control group design yang dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan 25 telur ayam fertil usia 1 hari dari varietas ayam jawa super sebagai sampel penelitian. Pemilihan dan pengelompokan telur dilakukan dengan simple random sampling. Telur kemudian dibagi menjadi 5 kelompok yaitu K(-), K(+), P1, P2, dan P3. Telur ayam fertil usia 1 hari diinkubasi pada suhu 37oC dengan kelembapan 70-80%. Kelompok K(-) merupakan kelompok yang tidak diberi perlakuan apapun, kelompok K(+) diberikan etanol 10% dan aquades, sedangkan kelompok P1, P2, dan P3 diberikan etanol 10% dan ekstrak daun kelor dengan dosis masing-masing 0,5 µg/ml, 5 µg/ml, 50 µg/ml di air sac telur.
Hasil penelitian didapatkan rata-rata jumlah pembuluh darah baru kelompok K(-) sebesar 44,6, kelompok K(+) sebesar13,8, kelompok P1 sebesar 22,2, kelompok P2 sebesar 28,4 dan kelompok P3 sebesar 34,3. Dari ketiga kelompok perlakuan tersebut, kelompok P3 dengan pemberian ekstrak daun kelor dosis 50 µg/ml menunjukkan hasil yang paling baik dibandingkan dengan kelompok lain. Hasil analisis data menunjukkan data terdistribusi normal dan homogen kemudian dilanjutkan dengan analisis One Way ANOVA yang menunjukkan hasil signifikan dengan p=0,000 (p<0,05). Hasil uji Post Hoc LSD menunjukkan terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara kelompok K(-) dengan kelompok P1, P2, dan P3 sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) sebagai antioksidan dapat memperbaiki angiogenesis pada embrio ayam yang diinduksi etanol.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]