Perbedaan Lokasi Tanah dengan Risiko Kontaminasi Telur dan Larva Soil-transmitted Helminths (Studi Observasional Area Perkebunan Kopi di Kecamatan Silo Kabupaten Jember)
Abstract
Penyakit kecacingan merupakan infestasi cacing yang disebabkan oleh
beberapa jenis cacing atau nematoda usus. Salah satunya adalah Soil Transmitted
Helminth (STH). STH merupakan kelompok cacing yang siklus hidupnya melalui
tanah. Spesies dari STH adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing
cambuk (Trichuris trichiura), cacing tambang (Necator
americanus dan Ancylostoma duodenal), dan Strongyloides stercoralis. Menurut
data World Health Organization (WHO) pada tahun 2018, lebih dari 1,5 miliar
orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi STH di seluruh dunia. Sedangkan
prevalensi penyakit kecacingan di Indonesia bervariasi antara 2,5%-62%
terutama pada penduduk yang kurang mampu dengan sanitasi yang buruk.
Kabupaten Jember memiliki banyak wilayah perkebunan yang belum diteliti
mengenai kontaminasi tanah oleh telur dan larva STH. Salah satu perkebunan di
Kabupaten Jember adalah perkebunan Garahan Kidul yang berada di desa
Sidomulyo, kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Tanah di perkebunan ini
cenderung lembab dan gembur. Kondisi tersebut ideal untuk perkembangan telur
dan larva STH. Tujuan umum dari penelitian ini untuk membedakan angka
kontaminasi tanah oleh telur dan larva STH pada sampel tanah di area kebun, tepi
sungai, dan perumahan pekerja yang diambil di area perkebunan kopi di
Kecamatan Silo Kabupaten Jember.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]