dc.description.abstract | Pegunungan Ijen adalah salah satu pegunungan api aktif di Jawa Timur
yang dahulunya berupa gunung api tunggal bernama Gunung Kendeng yang
selanjutnya mengalami erupsi secara eksplosif. Pegunungan ini diduga besar
berpotensi panas bumi karena ditemukannya beberapa manifestasi di permukaan
berupa mata air panas (hot spring) dan batuan teralterasi di dalam kalderanya.
Untuk melakukan sebuah analisis zona potensi panas bumi salah satunya dapat
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh. Pemanfaatan
penginderaan jauh didasarkan pada beberapa parameter utama penentu potensi
panas bumi yang dapat dengan mudah diidentifikasi dengan menggunakan citra
satelit, yaitu suhu permukaan tanah dan manifestasi panas bumi yang dikontrol
oleh keberadaan geomorfologi berupa kelurusan (lineament).
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui sebaran
potensi panas bumi Pegunungan Ijen berdasarkan asosiasi ketinggian dan suhu
permukaan tanah, serta memetakan manifestasi panas bumi berdasarkan asosiasi
suhu permukaan tanah dan geomorfologi berupa kelurusan dengan analisis citra
satelit Landsat.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Land Surface
Temperature (LST) untuk memperoleh distribusi nilai suhu permukaan tanah dan
ekstraksi otomatis dengan menggunakan algoritma Line untuk memperoleh
kelurusan. Selanjutnya pemetaan zona potensi panas bumi dilakukan dengan
melihat asosiasi ketinggian dan distribusi nilai suhu permukaan tanahnya yang
lebih tinggi dibandingkan dengan daerah di sekitarnya, sementara kelurusan yang
berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang tinggi digunakan untuk
memetakan potensi manifestasi panas bumi berdasarkan fakta bahwa sebagian
besar manifestasi yang telah terdata berasosiasi dengan kelurusan dan suhu
permukaan tanah yang tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah yang berpotensi panas bumi
berada pada bagian dalam kaldera Pegunungan Ijen yang termasuk ke dalam
administrasi Desa Sempol dan Desa Kalianyar, dimana anomali suhu yang
terdeteksi sebesar 26-50℃ yang didominasi oleh vegetasi dengan tingkat
kehijauan tinggi. Sementara beberapa manifestasi panas bumi yang telah terdata
diketahui berasosiasi dengan kelurusan yang berinterseksi dengan suhu
permukaan tanah yang tinggi, sehingga potensi manifestasi yang berhasil
dipetakan ialah kelurusan yang secara konsisten berinterseksi dengan suhu
permukaan tanah yang tinggi pada September 2013, 2015, dan 2017 dengan
orientasi Tenggara – Barat Laut dan Barat Daya – Timur Laut. | en_US |