Hubungan Tingkat Kelembapan dan Pencahayaan Rumah terhadap Kejadian Tuberkulosis Anak di Lima Kecamatan Kabupaten Jember
Abstract
Dinas kesehatan Kabupaten Jember menyatakan bahwa masih terdapat
kasus tuberkulosis (TB) anak di Kabupaten Jember dengan angka kejadian 192
kasus pada tahun 2017. Diagnosis tuberkulosis anak masih cukup sulit ditegakkan.
Sulitnya penegakan diagnosis tuberkulosis anak menyebabkan penegakkan
diagnosis anak dilakukan dengan sistem scoring. Penegakkan diagnosis dengan
sistem scoring membutuhkan pengetahuan dan kesadaran akan faktor-faktor risiko
yang dapat mendukung terjadinya TB anak, seperti konstruksi rumah yang buruk
dan faktor lingkungan yang mendukung terjadinya TB anak. Konstruksi rumah
yang buruk akan mempengaruhi tingkat kelembapan dan pencahayaan.
Kelembapan dan pencahayaan merupakan faktor risiko kejadian tuberkulosis
anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat kelembapan dan
pencahayaan dapat mempengaruhi kejadian tuberkulosis anak di lima kecamatan
Kabupaten Jember dan mencari faktor yang paling berpengaruh dalam kejadian
tuberkulosis anak di lima kecamatan Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
rancangan case control study dengan mengambil data primer berupa tingkat
kelembapan dan pencahayaan rumah di lima kecamatan (Arjasa, Kalisat, Pakusari,
Ledokombo dan Sukowono) Kabupaten Jember pada bulan Desember 2018 -
Januari 2019. Populasi dari penelitian ini merupakan 70 sampel yang dibagi
menjadi kelompok kontrol dan kelompok kasus. Kelompok kontrol pada
penelitian ini sebanyak 35 sampel dan kelompok kasus sejumlah 35 sampel.
Analisis data menggunakan uji Chi square dengan interval kepercayaan 95% atau
p<0,05.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]