PENGARUH PANJANG KUMPARAN MAGNET PADA ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR JENIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH
Abstract
Peningkatan efisiensi unjuk kerja mesin telah dicoba dengan berbagai cara
yaitu mulai penambahan zat adiktif pada bahan bakar, menaikan nilai oktan
bahan bakar, sampai pemakaian supercharger untuk peningkatan performa mesin.
Salah satu perlakuan khusus yang diberikan pada bahan bakar untuk
meningkatkan efisiensi mesin adalah dengan memberikan magnet terhadap bahan
bakar sehingga menghasilkan resonansi partikel-partikel bahan bakar. Perlakuan
ini menyebabkan rantai hidrokarbon tidak stabil serta lebih reaktif sebelum bahan
bakar masuk kedalam engine dan selanjutnya menjadi pembakaran yang lebih
sempurna juga dapat menghasilkan daya mesin yang lebih baik. Selain itu ruang
bakar akan tetap bersih sehingga mesin lebih awet, bersuara halus, pemakain
spesifik menjadi lebih rendah serta mengurangi kadar polutan dari gas buang pada
motor. Sehingga perlu dipelajari lebih lanjut pengaruh panjang kumparan magnet
terhadap daya yang dihasilkan mesin.
Penelitian ini memfokuskan tentang pengaruh panjang kumparan magnet
penghemat bahan bakar, yaitu dengan variasi panjang 2 cm, 6 cm dan 12 cm
dibandingkan dengan kondisi motor tanpa perlakuan magnet atau motor standar.
Data yang dicari meliputi Torsi, Daya Efektif, Konsumsi bahan bakar (FC),
maupun konsumsi bahan bakar per satu tarikan sampai rpm 12000.
Penelitian ini dilakukan di Bengkel Central Yamaha Kaliwates Jember.
Penggunaan alat elektromagnet menyebabkan kenaikan torsi dan daya efektif
yang dihasilkan. Pada kondisi standart, torsi maksimal sebesar 10,54 Kg.m dan
daya efektif maksimal sebesar 20,44 HP. Sedangkan bila digunakan
elektromagnet dengan panjang kumparan 2 cm diperoleh daya efektif maksimal
sebesar 23,74 HP pada 9000 rpm dan panjang kumparan 12 cm diperoleh torsi
maksimal yaitu sebesar 11,20 Kg.m pada putaran 8000 rpm. Konsumsi bahan
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4149]