Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Plunge Column Pada Proyek Konstruksi Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon
Abstract
Proyek konstruksi Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon mengalami perbuahan metode kontruksi di tengah pelaksanaannya. Metode konstruksi berubah dari bottom up menjadi top down dikarenakan kegagalan retaining wall pada saat penggalian basement. Metode top down dipilih karena pekerjaan pondasi dapat dicapai tanpa harus melakukan pekerjaan galian dalam skala besar untuk mencapai elevasi dasar seperti metode bottom up. Hal tersebut dikarenakan pekerjaan kolom dikerjakaan dalam rangkaian pekerjaan pondasi bored pile yang disebut plunge column. Plunge column merupakan komponen struktur terpenting dari metode top down sehingga dalam pengerjaannya diperlukan perhatian khusus, mengingat metode top down jarang digunakan dan merupakan hal baru kontraktor pelaksana. Dalam perubahan metode konstruksi tersebut diperlukan suatu SOP (Standar Operasional Prosedur) baru dalam melaksanakan pekerjaan plunge column. Karena pekerjaan plunge column merupakan hal baru bagi kontraktor pelaksana, pembuatan SOP dilakukan dengan pengamatan rangkaian pekerjaan plunge column secara langsung di lapangan dan mencocokan rangkaian pekerjaan di lapangan dengan beberapa dokumen seperti berita acara/surat izin pekerjaan yang kemudian disusun menjadi satu rangkaian pekerjaan plunge column. Pekerjaan plunge column yang dilaksanakan pada proyek konstruksi Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon meliputi pekerjaan persiapan proyek, fabrikasi, pengeboran bored pile, pengecoran bored pile, instalasi plunge column, pengurukan lubang bor, dan strutting plunge column. Dari pengamatan pekerjaan yang disebutkan, penulisan laporan proyek akhir berupa SOP pekerjaan plunge column, disusun dari rangkaian SOP mulai pekerjaan persiapan proyek hingga strutting plunge column.
Collections
- DP-Civil Engineering [111]