| dc.description.abstract | Bagi penyandang diabetes, luka kaki yang sukar sembuh merupakan komplikasi kronis yang bisa muncul bila kadar gula tidak di control dengan baik. Klien diabetes sangat beresiko terhadap kejadian luka kaki. Luka pada kaki yang disebut luka kaki diabetes sering menyebabkan frustasi, tidak hanya bagi para penyandang diabetes tetapi juga keluarga, perawat serta dokter yang merawatnya karena proses penyembuhannya yang lama dan mahal serta sering sekali tidak mampu menyelamatkan kaki tersebut (amputasi) (Erfandi, 2013).
Berdasarkan teori dalam buku (Erfandi, 2013) mengatakan bahwa proses penyembuhan luka kaki diabetes yang rata-rata memerlukan waktu lama tidak memungkinkan pasien untuk berada di RS atau di bawah pengawasan tenaga kesehatan selama 24 jam sampai sembuh. Edukasi cara memperlakukan kaki yang mengalami perlukaan harus di berikan kepada keluarga supaya pasien ataupun keluarga tidak melakukan tindakan yang justru akan memperlambat proses penyembuhan.
Penelitian ini menggunakan metode laporan kasus terhadap 2 klien pada dua kelurga yang mengalami diabetes mellitus dengan masalah keperawatan kerusakan integritas kulit di wilayah kerja Puskesmas Rogotrunan Lumajang. Pengumpulan data yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan melakukan observasi (mengkaji kondisi luka, kedalam luka,luas luka, warna luka dan bau serta tanda-tanda infeksi), dan wawancara, Wawancara focus yang di lakuakan pada keluarga yang mengalami masalah diabetes mellitus dengan masalah keperawatan kerusakan integritas kulit antara lain yaitu, pengetahuan keluarga terkait diabetes mellitus, berapa lama keluarga mengalami masalah kesehatan diabetes mellitus, dan apa saja keluhan yang dirasakan, serta bagaimana keluarga menangani hal tersebut selama ini. Serta dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya. Hasil penelitian yang di lakukan penulis di Puskesmas Rogotrunan Lumajang terdapat dua anggota keluarga yang mengalami diabetes mellitus dengan hasil Pada saat ini kedua klien sudah ada kemajuan, selain menambah pengetahuan kluarga, keluarga juga dapat melakukan perawatan secara baik di rumah, hal ini juga di buktikan pada klien ke dua yang memang dari awal tampak sangat tidak mampu dalam melakukan perawatan secara baik yang di buktikan dengan cara keluarga membalut luka dengan kain bekas, serta luka kotor dan sangat bau. Namun setelah di ajarkan cara perawatan yang benar saat ini luka semakin membaik dan sudah tidak berbau.
Tindakan keperawatan yang di lakukan pada klien diabetes dengan masalah keperawatan kerusakan integritas kulit membutuhkan lebih dari 3 kali kunjungan untuk mencapai criteria hasil. memiliki 16 intervensi keperawatan berdasarkan Tarwoto (2012), yaitu terkait dengan cara meningkatkan integritas kulit dan mencegah infeksi dengan criteria hasil, keluarga mengerti dan memahami terkait dengan penyakit diabetes mellitus, keluarga dapat memahami cara perawatan yang benar pada salah satu anggota keluarga yang mengalami diabetes mellitus dengan masalah keperawatan kerusakan integritas kulit, keluarga mampu menerapkan cara perawatan yang benar pada salah satu anggota keluarga yang mengalami diabetes mellitus dengan masalah keperawatan kerusakan integritas kulit | en_US |
