Managemen Kusta di Puskesmas
Abstract
Penyakit kusta di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Disamping
prevalensi yang cukup tinggi penyakit ini menyebabkan dampak sosial yang negatif terutama
akibat cacat yang ditimbulkannya.
Dari itu Departemen Kesehatan bertekad untuk melakukan pemberantasan secara intensif
dengan menurunkan prevalensi lebih kecil dari 1 per 10.000 penduduk pada tahun 2000, sesuai
dengan target global dari WHO. Program ini lebih dikenal dengan program Eliminasi Kusta
Tahun 2000 (EKT 2000).
Dalam Pelita V telah banyak kemajuan yang dicapai seperti meningkatnya jumlah
penderita yang dapat disembuhkan dan menurunnya angka prevalensi dari enam menjadi 3 per
10.000 penduduk. Namun angka prevalensi masih jauh dari sasaran yang ingin dicapai. Oleh
sebab itu upaya peningkatan pengelolaan program sangat diperlukan baik dalam pembenahan
petunjuk teknis operasional maupun melalui kerja keras petugas pelaksana dilapangan,
lebih-lebih mengingat kurun waktu sampai tahun 2000 bukan waktu yang cukup panjang.
Mahasiswa kedokteran seharusnya tahu tentang program eliminasi kusta, khususnya yang
sedang melakukan kepanitraan/koass di Puskesmas. Karena obat-obat kusta tidak disediakan di
semua apotik. Tetapi justru ada di puskesmas-pukesmas dan rumah sakit yang ditunjuk.
Sudah seharusnya apabila mahasiswa mengerti dan memahami tentang pengobatan kusta
di Puskesmas secara detail sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah melalui program
eradikasi kusta.
Collections
- LSP-Texbook [216]