PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012
Abstract
Pendidikan  adalah  jenis  kebutuhan  manusia  yang  harus  dipenuhi  sepanjang 
hidupnya.  Dengan  kata  lain,  pendidikan  berlangsung  sepanjang  hayat  manusia 
meskipun  tidak  lagi  menempuh  pendidikan  formal.  Sekolah  Menengah  Pertama 
(SMP)  termasuk  pendidikan  formal  yang  wajib  ditempuh  oleh  setiap  anak  di 
Indonesia. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran  yang diajarkan di SMP. 
Matematika  merupakan  ilmu  universal  yang  diajarkan  mulai  dari  sekolah  dasar 
hingga  perguruan  tinggi.  Di  Indonesia,  pendidikan  matematika  berkembang 
mengikuti  perkembangan  matematika  di  dunia.  Perkembangan  tersebut  dipengaruhi 
oleh  perkembangan  teknologi,  pandangan  terhadap  hakekat  matematika,  kurikulum, 
dan  teori  belajar.  Dalam  prosesnya,  berbagai  macam  strategi  pembelajaran  mulai 
berkembang  untuk  memenuhi  tahap  perkembangan  kognitif  maupun  perubahan 
kurikulum. Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan salah satu strategi pembelajaran 
yang  berdasar  pada  teori  perkembangan  kognitif  Piaget.  Karakteristik  dari  strategi 
pembelajaran  inkuiri  adalah  mencari  dan  menemukan  sehingga  sesuai  dengan 
karakteristik pada tahap operasional formal siswa SMP. Menurut Sanjaya (2006:194), 
pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada 
proses  berpikir  secara  kritis  dan  analitis  untuk  mencari  dan  menemukan  sendiri 
jawaban  dari  suatu  masalah  yang  dipertanyakan.  Tahap-tahap  pelaksanaan 
pembelajaran  dengan  Strategi  Pembelajaran  Inkuiri  meliputi  orientasi,  merumuskan masalah,  mengajukan  hipotesis,  mengumpulkan  data,  menguji  hipotesis,  dan 
merumuskan kesimpulan. 
Menurut Hobri (2010:31), perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber 
belajar  yang  memungkinkan  siswa  dan  guru  melakukan  kegiatan  pembelajaran. 
Perangkat  pembelajaran  yang  dimaksud  adalah  rencana  pelaksanaan  pembelajaran 
(RPP),  buku  siswa,  lembar  kerja  siswa  (LKS),  buku  guru,  dan  tes  hasil  belajar. 
Perangkat  pembelajaran  yang  dimaksud  dalam    penelitian  ini  adalah  Rencana 
Pelaksanaan  Pembelajaran  (RPP),  Buku  Siswa,  Lembar  Kerja  Siswa  (LKS)  dan  Tes 
Hasil  Belajar  (THB).  Buku  guru  tidak  dikembangkan  dalam  penelitian  ini  karena 
terlalu  luas.  Perangkat  pembelajaran  dikembangkan  sesuai  dengan  Strategi 
Pembelajaran  Inkuiri.  Strategi  Pembelajaran  Inkuiri  merupakan  strategi  yang 
menekankan  pada  proses  mencari  dan  menemukan.  Strategi  Pembelajaran  Inkuiri 
memiliki  6  tahap  dalam  pelaksanaannya,  yaitu  orientasi,  merumuskan  masalah, 
mengajukan  hipotesis,  mengumpulkan  data,  menguji  hipotesis,  dan  merumuskan 
kesimpulan.  Model  pengembangan  perangkat  yang  digunakan  adalah  model  Plomp. 
Model Plomp  memiliki lima fase pengembangan, yaitu (1) investigasi awal, (2) fase 
perancangan/desain, (3) fase realisasi/konstruksi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, (5) 
fase  implementasi.  Fase  implementasi  tidak  dilakukan  karena  pada  penelitian  ini 
terbatas  pada  menghasilkan  perangkat  pembelajaran,  tidak  sampai 
mengimplementasikan perangkat pembelajaran. 
Hasil  yang  diperoleh  dari  pengembangan  perangkat  yang  telah  dilakukan 
meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa, Tes 
Hasil Belajar (THB). Perangkat yang telah dikembangkan selanjutnya divalidasi oleh 
para  validator  untuk  mengetahui  kevalidan  perangkat  tersebut.  Apabila  perangkat 
pembelajaran  valid,  maka  siap  digunakan  untuk  uji  coba.  Dari  penilaian  yang 
diberikan  validator  diperoleh  nilai  tingkat  kevalidan  RPP  sebesar  0,841  yang  berarti 
kriteria  kevalidan  sangat  tinggi,  nilai  tingkat  kevalidan  Buku  Siswa  sebesar  0,846 
yang  berarti  kriteria  kevalidan  sangat  tinggi,  nilai  tingkat  kevalidan  LKS  sebesar 
0,838  yang  berarti  kriteria  kevalidan  sangat  tinggi,  dan  nilai  tingkat  kevalidan  Tes Hasil Belajar sebesar 0,777 yang berarti kriteria kevalidan tinggi. Sehingga kevalidan 
perangkat  yang  dihasilkan  adalah  sangat  tinggi.  Untuk  mengetahui  kualitas 
kepraktisan dan keefektifan perangkat yang dikembangkan diukur dari aktivitas siswa 
dan guru serta respon positif siswa terhadap perangkat pembelajaran. Pengamatan ini 
dilakukan  di  SMP  Negeri  5  Jember  di  kelas  8E.  Hasil  pengamatan  aktivitas  guru 
dalam mengelola pembelajaran rata-rata dari pelaksanaan RPP 1 hingga pelaksanaan 
RPP  4  berada  pada  kategori  tinggi    dengan  nilai  keaktifan  rata-rata  76,75%  dengan 
angka  korelasi  0,76.  Dengan  demikian  aktivitas  guru  dapat  dikatakan  telah  sesuai 
dengan tahap-tahap pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri. Aktivitas siswa dalam 
pembelajaran  menunjukkan  tingkat  keaktifan  siswa  pada  kategori  sangat  tinggi 
dengan  nilai  keaktifan  sebesar  68,5%  dengan  angka  korelasi  0,68  ,  artinya  sebagian 
besar  siswa  aktif  mengikuti  pembelajaran  dengan  Strategi  Pembelajaran  Inkuiri  dan 
menunjukkan  respon  yang  positif.  Dengan  nilai  aktivitas  siwa  dan  guru  yang  tinggi, 
maka kualifikasi kepraktisan perangkat pembelajaran juga tinggi. Jumlah siswa yang 
memberikan  respon  positif  terhadap  perangkat  pembelajaran  yang  dikembangkan 
sebanyak  28  siswa  dari  37  siswa,  sehingga  kualifikasi  kefektifan  perangkat 
pembelajaran  tinggi  dengan  nilai  korelasi  0,75.  Dapat  disimpulkan  bahwa  apabila 
kevalidan,  kepraktisan,  dan  kualifikasi  perangkat  pembelajaran  tinggi,  maka 
perangkat  pembelajaran  yang  telah  dikembangkan  dengan  stategi  pembelajaran 
inkuiri ini tidak perlu dilakukan revisi dan uji coba kembali. Perangkat pembelajaran 
ini  telah  siap  dipublikasikan  guna  meningkatkan  kualitas  pendidikan  siswa.  Hasil 
yang  diperoleh  pada  penelitian  ini  dapat  digunakan  referensi  bagi  peneliti  lain  yang 
akan  mengadakan  penelitian  pengembangan  perangkat  pembelajaran  matematika 
dengan  Strategi  Pembelajaran  Inkuiri,  terutama  bagaimana  cara  mengatasi  kendala 
saat  siswa  belum  terbiasa  dengan  Strategi  Pembelajaran  Inkuiri.  Kendala  lain  yang 
ditemukan saat penelitian, seperti pada penelitian yang sejenis (Adibah, 2009 : 110), 
menyebutkan  bahwa  siswa  kadang  tidak  nyaman  dengan  pembelajaran  diskusi  yang 
menuntut untuk saling toleransi dan mengutamakan keputusan bersama.
