Optimasi Hidroksipropil Metilselulosa dan Sodium Starch Glycolate pada Tablet Likuisolid Piroksikam dengan Metode Desain Faktorial
Abstract
Piroksikam merupakan derivat oksikam dengan aktivitas Anti Inflamasi
Non Steroid (AINS). Berdasarkan Biopharmaceutical Classification System
(BCS) piroksikam digolongkan ke dalam obat kelas II yaitu memiliki kelarutan
rendah namun memiliki permeabilitas terhadap membran tinggi. Obat-obatan
yang sukar larut dalam air akan lepas secara lambat karena kelarutannya yang
terbatas dalam gastrointestinal. Keterbatasan kelarutan tersebut menjadi
penghambat dalam absorpsi obat, sehingga kelarutan obat harus ditingkatkan agar
bioavailabilitas obat meningkat.
Teknik likuisolid merupakan teknik baru untuk meningkatkan laju disolusi
obat yang sukar larut dalam air dan juga meningkatkan sifat alir obat. Penggunaan
teknik likuisolid dilakukan dengan mengubah obat menjadi bentuk cair atau
suspensi dalam pelarut non volatile untuk kemudian diubah menjadi serbuk yang
mudah mengalir, non adherent dan dikompresi dengan penambahan bahan
pembawa, dan bahan penyalut. Polimer yang digunakan dalam penelitian ini
adalah hidroksipropil metilselulosa (HPMC) dan sodium starch glycolate (SSG).
Pengunaan polimer hidrofilik HPMC sebagai bahan pengikat dalam tablet dapat
mempengaruhi waktu hancur tablet sehingga digunakan polimer SSG sebagai
disintegran. SSG yang digunakan sebagai disintegran diharapkan dapat
mempercepat waktu hancur tablet dan meningkatkan laju pelepasan obat. Kedua
bahan tersebut kemudian dioptimasi untuk mengetahui komposis optimum dari
kedua bahan serta interaksi keduanya terhadap respon yang telah ditentukan.
Metode optimasi yang digunakan yaitu desain faktorial. Evaluasi tablet likuisolid
piroksikam yang akan dilakukan meliputi uji sifat alir serbuk, kadar lembab serbuk, Fourier Transform Infra Red (FTIR), keseragaman ukuran, keseragaman
kandungan, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan laju disolusi obat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keepat formula menunjukkan bahwa
keempat formula memiliki sifat alir yang baik. Analisis FTIR serbuk likuisolid
piroksikam menunjukkan tidak adanya interaksi yang dapat dilihat pada tidak
adanya pergesaran pita pada bilangan gelombang yang dihasilkan dan perubahan
gugus fungsi dari piroksikam. Tablet yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan
keseragaman ukuran, keseragaman kandungan, kekerasan, kerapuhan, dan waktu
hancur. Analisis pelepasan piroksikam dengan menghitung DE40 didapatkan hasil
pada Formula 1, A, B, dan AB berturut-turut 54,875 %; 53,219 %; 58,549 %; dan
60,074 %. Kinetika pelepasan keempat formula mengikuti model Higuchi.
Berdasarkan analisis desain faktorial penggunaan HPMC, SSG, serta interaksinya
dapat meningkatkan respon DE40 tablet likuisolid piroksikam, namun penambahan
jumlah HPMC menurunkan efek DE40 tablet likuisolid piroksikam, sedangkan
penggunaan HPMC, SSG, serta interaksinya dapat menurunkan respon waktu
hancur tablet piroksikam. Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan
software Design Expert 10.0.2 versi Trial, didapatkan konsentrasi optimum untuk
tablet likuisolid piroksikam yaitu 6,034 mg untuk HPMC dan 24 mg untuk SSG
dengan perolehan nilai DE40 optimum sebesar 58,554% dan waktu hancur
optimum sebesar 5,891 menit.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]