Show simple item record

dc.contributor.advisorCAHYADI, Widya
dc.contributor.advisorKALOKO, Bambang Sri
dc.contributor.authorSHOLEHA, Nani Sofiatus
dc.date.accessioned2019-02-21T02:09:45Z
dc.date.available2019-02-21T02:09:45Z
dc.date.issued2019-02-21
dc.identifier.nimNIM141910201065
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89655
dc.description.abstractSaat ini kebutuhan akan teknologi informasi semakin meningkat, terutama pada jaringan internet (interconnection networking) sehingga membutuhkan informasi yang cepat, singkat dan akurat. Majunya teknologi suatu negara dapat dijadikan titik ukur kemajuan suatu negara dan dapat menjadi potensi besar untuk dapat meningkatkan dan mewujudkan berbagai jenis pelayanan komunikasi yang lebih canggih dengan akses yang cepat dan murah. Kebutuhan atas penggunaan bersama dalam jaringan internet baik software maupun hardware telah menimbulkan pengembangan akan teknologi jaringan itu sendiri dan jaringan internet yang cepat tidak lepas dari layanan Bandwidth. Penggunaan layanan internet dapat diperoleh melalui kabel maupun nirkabel yang nantinya akan diterima oleh sebuah modem. Dari modem itulah para User dapat menikmati layanan internet. Dengan kapasitas Bandwidth yang tersedia diharapkan banyak User dapat mengakses internet secara bersama-sama maka perlu dilakukan pengaturan Bandwidth. Jika pengaturan Bandwidth tidak dilakukan maka Bandwidth akan penuh saat digunakan oleh beberapa User saja. Oleh karena itu, sebuah jaringan memerlukan manajemen penggunaan Bandwidth secara bijak. Sehingga dapat mengatur lalu-lintas data tepat pada sasaran dalam waktu cepat dan efisien. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Per Connection Queue (PCQ), metode Hierarchical Token Bucket (HTB), dan metode Hotspot yang akan diterapkan pada Mikrotik RB 941, dengan Bandwidth sumber sebesar 40 Mbps. Pada konfigurasi metode Per Connection Queue (PCQ) dan metode Hierarchical Token Bucket (HTB) akan di atur Bandwidth sebesar 20 Mbps dengan 10 Client, 1 buah switch, 1 buah Mikrotik RB 941 dan 10 kabel coaxial menggunakan konektor RJ 45 untuk menghubungkan Client dengan switch. Sedangkan pada konfigurasi metode Hotspot akan diatur Bandwidth sebesar 20 Mbps dengan 5 Client, 1 Access Point. Kemudian setelah konfigurasi selesai akan di lakukan pengujian Layer 7 Protocol dan Limitasi Berdasarkan Ukuran File dan pengujian manajemen Bandwidth pada jaringan yang menggunakan metode Per Connection Queue (PCQ), metode Hierarchical Token Bucket (HTB), dan metode Hotspot dengan menggunakan Speed Test Unej secara online. Pada penelitian ini juga menghitung dan mengukur Quality of Service masing-masing Client dengan menggunakan software wireshark serta pengamatan konsep jam sibuk selama 1 minggu. Pada penelitian ini diharapkan setiap jaringan harus mengatur dengan baik pemakaian Bandwidth agar pengguna dapat menikmati layanan internet sesuai dengan kebutuhan. Perbandingan hasil Quality of Service metode HTB, PCQ, dan Hotspot berdasarkan nilai index parameter untuk nilai rata-rata adalah 3,75 dengan kategori “bagus”. Sedangkan perbandingan hasil Quality of Service bersadarkan nilai parameter untuk nilai rata-rata troughput yaitu 100% dengan kategori “sangat bagus”, nilai rata-rata delay yaitu 7,4 ms dengan kategori “sangat bagus”, nilai ratarata jitter yaitu 19,734 ms dengan kategori “bagus” dan nilai rata-rata packet loss yaitu 0% dengan kategori “sangat bagus”. Nilai rata-rata delay terbesar yaitu client 2 dengan metode HTB sebesar 75,4 ms karena packet data yang diterima hanya 61, sedangkan PC lainnya packet data yang diterima ratusan hingga ribuan dan juga berpengaruh pada nilai jitter, karena nilai jitter yaitu variasi delay. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.33. Untuk manajemen bandwidth yang lebih baik didapat nilai troughput, delay, jitter dan packet loss terbaik yaitu menggunakan metode Hotspot. Karena pada metode Hotspot bandwidth telah di setting sesuai dengan user profile, dimana Rate (rx/tx) disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah user login dapat ditentukan. Pada konsep jam sibuk, besar trafik rata-rata untuk metode HTB yaitu 8,11 Mbps pada jam 10.00 WIB, untuk metode PCQ yaitu 14,35 Mbps pada jam 11.00 WIB, untuk metode Hotspot yaitu 2,48 Mbps pada jam 09.00 WIB.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141910201065;
dc.subjectQuality of Serviceen_US
dc.subjectPengaturan Bandwidthen_US
dc.subjectHierarchical Token Bucketen_US
dc.titleAnalisis Quality of Service pada Pengaturan Bandwidth Jaringan LAN dengan Metode Hierarchical Token Bucket, Per Connection Queue, dan Hotspot Menggunakan Mikrotik Routerboard 941en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record