PENERAPAN PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIK, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) BERBANTUAN MEDIA DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGSI KELAS VIII B SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 3 BALUNG TAHUN AJARAN 2011/2012
Abstract
Fakta  di  lapangan  menunjukan  bahwa  pada  umumnya  pembelajaran 
matematika  di  sekolah  masih  berpusat  pada  guru  dan  bersifat  konvensional 
sehingga  siswa  cenderung  pasif  dan  tidak  antusias  dalam  proses  pembelajaran. 
Berdasarkan  wawancara  dengan  guru  matematika  di  SMP  Negeri  3  Balung 
menyatakan  bahwa  siswa  mengalami  kesulitan  dalam  memahami  dan  menguasai 
pelajaran  matematika  yang  berhubungan  dengan  hal  yang  bersifat  abstrak. 
Akibatnya rata-rata hasil belajar siswa masih berada di bawah Standar Ketuntasan 
Minimal (SKM) yang ditetapkan.  
Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengkaji  pelaksanaan 
pembelajaran  SAVI  Berbantuan  Media  Digital,  aktivitas  siswa  dan  ketuntasan 
belajar  siswa  pada  pembelajaran  SAVI  Berbantuan  Media  Digital  pada  pokok 
bahasan  fungsi.  Subyek  dalam  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas  VIII  B  SMP 
Negeri 3 Balung semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 35 siswa.  
Jenis  penelitian  ini  adalah  penelitian  tindakan  kelas  dengan  pendekatan  yang 
digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data  yaitu metode 
observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.  
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa penerapan Pembelajaran 
SAVI (Somatik, Auditori, Visual dan Intelektual)Berbantuan Media digital untuk 
Meningkatkan  Hasil  Belajar  Siswa  Pada  Materi  Fungsi  Kelas  VIII  B  Semester 
Ganjil SMP Negeri 3 Balung Tahun Ajaran  2011/2012  berjalan dengan  baik dan 
lancar. Hal ini bisa dilihat dari hasil analisis data diperoleh bahwa aktivitas siswa 
selama  pembelajaran  mengalami  peningkatan  dari  pra  siklus  ke  siklus  I.  Pada 
siklus  I  mencapai  79,60%  sedangkan  pada  pra  siklus  tidak  terjadi  aktivitas  yang berarti  karena  siswa  hanya  diam  dan  mendengarkan  guru.  Disamping  itu 
ketuntasan  belajar  siswa  secara  klasikal    juga  menunjukkan  adanya  peningkatan 
dari pra siklus  ke siklus I. Pada pra siklus haya  mencapai 51,4% sedangkan pada 
siklus  I  meningkat  menjadi  74,28%.  Ketuntasan  klasikal  mengalami  peningkatan 
secara signifikan meskipun masih ada siswa yang tidak tuntas secara perorangan.
