PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 WULUHAN JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012
Abstract
Pada umumnya pembelajaran  matematika di  sekolah  masih  berpusat pada 
guru  dan  siswa  cenderung  pasif  dalam  proses  pembelajaran.  Berdasarkan  hasil 
wawancara  dengan  guru  bidang  studi  matematika  di  SMP  Negeri  2  Wuluhan 
Jember  diperoleh  informasi  bahwa  siswa  kurang  aktif  dalam  pembelajaran 
matematika. Akibatnya rata-rata hasil belajar siswa masih berada di bawah standar 
Ketuntasan  Minimal  (SKM)  yang  ditetapkan.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah 
untuk  mengkaji  pelaksanaan  pembelajaran  kontekstual  ,  aktivitas  siswa  dan 
ketuntasan  hasil  belajar  siswa  dengan  penerapan  pembelajaran  kontekstual  pada 
materi aritmatika sosial. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A Semester 
Gasal SMP Negeri 2  Wuluhan Jember. Pengambilan data dimulai pada tanggal  1 
Desember  sampai 10 Desember. 
Jenis  penelitian  ini  adalah  penelitian  tindakan  kelas.  Model  skema  yang 
digunakan  adalah  model  skema  Hopkins  dan  dilaksanakan  sebanyak  dua  siklus. 
Berdasarkan  model  skema  Hopkins  maka  dikembangkan  desain  penelitian 
menggunakan  prosedur  kerja  dari  perencanaan,  tindakan,  observasi  dan  refleksi. 
Pada  tiap  akhir  siklus  diberikan  tes  akhir  untuk  mengetahui  sejauh  mana  siswa 
menguasai  materi  yang  telah  dipelajari.  Metode  pengumpulan  data  yang 
digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode  observasi,  wawancara,  tes  dan 
dokumentasi.  Analisa  data  merupakan  cara  yang  paling  menentukan  untuk 
menyusun  dan  mengolah  data  yang  terkumpul,  sehingga  dapat  menghasilkan 
suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Pelaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi aritmatika sosial sesuai 
dengan  komponen  kontekstual.  Dalam  penelitian  ini  siswa  memberikan  contoh 
kegiatan jual beli di dalam kelas untuk membangun pengetahuan siswa dan siswa 
diberikan  kesempatan  untuk  bertanya  dan  mengajukan  pertanyaan  serta  dibagi 
menjadi  8  kelompok  yang  masing-masing  kelompok  terdiri  atas  4  siswa,  disini 
siswa  mendemontrasikan  kegiatan  jual  beli  serta siswa  yang  lain  menanggapinya 
untuk  menemukan  rumus  aritmatika  sosial,  yaitu  definisi  harga  penjualan,  harga 
pembelian, untung, rugi, persentase untung, persentase rugi, rabat, bruto, neto dan 
tara  ,  sehingga  siswa  bisa  dengan  mudah  menemukan  dan  memahami  konsep  tanpa 
harus  menghafal.  Setelah  pembelajaran  selesai  guru  dan  siswa  melakukan  tanya 
jawauntuk merenkontruksi  kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran. Selama 
pembelajaran  guru  akan  melakukan  penilaian.  Kendala-kendala  yang  ditemui 
dalam  penerapan  pembelajaran  ini  yaitu  pada  saat  siswa  mendemontrasikan 
kegiatan  jual  beli  di  depan  kelas  dan  pada  saat  siswa  berdiskusi  dengan    teman 
kelompoknya.  Hal  ini  dikarenakan  siswa  masih  malu  dan  belum  terbiasa  bekerja 
kelompok. 
Pembelajaran  dengan  pembelajaran  kontekstual  pada  materi  aritmatika 
sosial  terbukti  dapat  meningkatkan  hasil  belajar  siswa.  hal  ini  bisa  dilihat  dari 
hasil  observasi  aktivitas  siswa  dan  guru  yang  meningkat  dari  pembelajaran 
pertama  sampai  pembelajaran  ke  empat.  Selain  itu,  hasil  belajar  siswa 
menunjukkan  adanya  peningkatan  dari  siklus  I  ke  siklus  II.  Ketuntasan  hasil 
belajar  siswa  pada  siklus  I  diperoleh  70.76%  meningkat  menjadi  79.35%  pada 
siklus II. Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa menunjukkan bahwa siswa 
menyukai pembelajaran yang diterapkan, yaitu pembelajran kontekstual. 
Kesimpulan  dari  hasil  analisis  data  dan  pembahasan  bahwa  pembelajaran 
kontekstual  cukup  efektif  untuk  meningkatkan  hasil  belajar  siswa  pada  materi 
aritmatika  sosial.  Hal  ini  terlihat  dari  peningkatan  persentase  hasil  belajar  siswa 
pada tiap siklusnya.
