PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
Abstract
Proses pembelajaran yang selam ini ditetapkan di sekolah-sekolah masih
menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut akan berdampak pada
proses belajar mengajar dimana aktivitas belajar siswa yang rendah dan hasil belajar
siswa tidak sesuai dengan standar ketuntasan belajar di SMA Negeri 3 Lumajang.
Agar siswa memiliki aktivitas belajar dan hasil belajar yang lebih baik, guru harus
selektif dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran ekonomi. Salah satu metodel pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran ekonomi pokok bahasan pasar modal adalah metode problem solving.
Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
dengan diterapkannya metode problem solving pada mata pelajaran ekonomi standart
kompetensi pasar modal kelas XI IPS 2 SMA Nergeri 3 Lumajang tahun ajaran
2011/2012.
Metode problem solving adalah metode mengajar yang menuntut siswa untuk
aktif yang dilakukan dengan cara menghadapkan siswa pada suatu permasalahan
untuk dapat dipecahkan secara berkelompok. Metode problem solving selama proses
pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, karena pada metode
problem solving siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat dan siswa juga
menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi. Selain itu,
penerapan metode problem solving juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
karena pada penerapan metode problem solving siswa diberikan waktu yang lebih
lama untuk berfikir baik secara individu naupun kelompok.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode problem solving
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
pokok bahasan pasar modal kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3 Lumajang tahun pelajaran
2011-2012. Peningkatan aktivitas belajar tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata
yang diperoleh pada siklus I adalah 58,95% dan pada siklus II mendapat skor ratarata
67,29%. Hal ini berarti aktivitas belajar siswa meningkat dari kriteria sedang
menjadi aktif. Peningkatan pada hasil belajar juga menjadi baik yang dibuktikan
dengan nilai rata-rata 78,12% pada siklus I dan pencapaian ketuntasan 84,37% pada
siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
dengan penerapan metode problem solving pada bidang studi ekonomi berjalan
dengan baik, siswa terlihat senang, aktif, dan antusias karena dalam metode problem
solving ini menuntut siswa aktif dalam proses belajar mengajar dan melatih siswa
berani bertanya maupun mengumukakan pendapat sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya, sehingga siswa merasa mudah dalam mengerjakan soal dan memahami
materi yang diberikan.