dc.description.abstract | Proses pembelajaran yang selama ini ditetapkan di sekolah-sekolah masih
menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah bervariasi.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran Akuntansi di SMA Negeri I Arjasa masih belum
sesuai harapan. Selain itu, hasil belajar siswa pada mata pelajaran tersebut juga masih
belum memenuhi KKM yang ditentukan sekolah. Agar siswa memiliki aktivitas
belajar dan hasil belajar yang lebih baik, guru harus selektif dalam memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Akuntansi. Salah satu
model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Akuntansi
materi kertas kerja adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI). Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar mata pelajaran Akuntansi materi kertas kerja pada siswa kelas XI IPS 3
SMA Negeri 1 Arjasa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) tahun ajaran 2011/2012.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan sebanyak 2 siklus yang meliputi kegiatan perencanaan, tindakan dan
observasi, dan refleksi. Penentuan tempat penelitian menggunakan metode purposive,
yaitu pada kelas X I IPS 3 di SMA Negeri 1 Arjasa. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan metode observasi, tes, wawancara dan dokumen. Analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPS
3 SMA Negeri 1 Arjasa pada mata pelajaran Akuntansi materi kertas kerja tahun
pelajaran 2011-2012. Peningkatan aktivitas belajar tersebut dapat dilihat dari skor
rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah 3,4 dan pada siklus II adalah 4,0. Hal ini
berarti aktivitas belajar siswa meningkat dari kriteria sedang menjadi tinggi.
Peningkatan pada hasil belajar juga menjadi baik yang dibuktikan dengan nilai ratarata
siswa pada siklus I sebesar 81,72 dan pada siklus II pencapaian 82,72. Secara
klasikal siklus I ketuntasan belajar mencapai 85,29% , dan siklus II ketuntasan belajar
mencapai 91,17%, yang berarti seluruhnya pada siklus I dan siklus II telah mencapai
standar ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah. | en_US |