Asuhan Keperawatan Jiwa pada Pasien Tn. Ag dan Tn. As dengan Masalah Keperawatan Harga Diri Rendah di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang tahun 2018
Abstract
Gangguan jiwa yang terjadi di era globalisasi dan persaingan bebas
cenderung meningkat Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan meningkatkan
resiko penderita gangguan jiwa. Peningkatan angka penderita gangguan jiwa akan
terus menjadi masalah dan tantangan bagi tenaga kesehatan. Seseorang
mengalami gangguan jiwa apabila ditemukan adanya gangguan pada fungsi
mental mengganggu dalam proses hidup di masyarakat dan timbulah perasaan
tertekan. Hal ini ditandai dengan menurunnya kondisi fisik akibat gagalnya
pencapaian sebuah keinginan, yang juga akan berimbas pada menurunnya semua
fungsi kejiwaan. Tanda dan gejala harga diri rendah antara lain adalah perasaan
tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi
negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
Kesehatan jiwa masih menjadi masalah bagi negara Indonesia, salah satu
data yang menunjukan bahwa sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000
penduduk mengalami gangguan jiwa. Sedangkan data pada provinsi jawa timur
yaitu mencapai 2,2 permil, dan prevelansi gangguan mental emosional adalah
sebesar 6,5% penduduk.
Penulisan laporan tugas akhir ini mengunakan desain laporan kasus
dengan tujuan mengeksplorasi bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa
pada pasien dengan masalah keperawatan harga diri rendah di RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang tahun 2018. Laporan ini lakukan pada 2 pasien gangguan
jiwa dengan masalah keperawatan harga diri rendah dengan menggunakan
pengumpulan data dengan wawancara, tindakan mengenai asuhan keperawatan
yang akan diberkan dan dokumentasi.
Hasil laporan dari kasus asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa
dengan masalah keperawatan harga diri rendah menunjukan hasil yang cukup
memuaskan dimana kedua pasien yang dapat melakukan strategi pelaksanaan
yang diberikan meskipun tidak semua strategi pelaksanaan dapat terselesaikan.
Namun setidaknya ada tindakan atau kegiatan yang telah tersampaikan kepada
kedua pasien dari hasil asuhan kepererawatan ini. Sehingga memunculkan rasa
harga diri yang baik bagi kedua pasien bahwa kedua pasien mampu melakukan
sesuatu atau pekerjaan. Harapan yang bisa diberikan adalah semoga tenaga
perawat dapat selalu mengevaluasi dan kedua pasien mampu melakukan asuhan
keperawatan yang diberikan dalam kehidupannya.