Hubungan Tipe Kepribadian dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember
Abstract
Hipertensi atau yang sering disebut dengan tekanan darah tinggi adalah
gangguan asimptomatik yang ditandai dengan adanya tekanan darah yang
meningkat secara terus menerus. Hipertensi ini disebut-sebut sebagai the silent
killer atau pembunuh yang tersembunyi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
adanya hipertensi yaitu gaya hidup (alkohol, merokok), obesitas (kegemukan),
kurangnya olahraga, keturunan, stres dan tipe kepribadian. Hipertensi yang
disebabkan oleh faktor tipe kepribadian ini yaitu hipertensi primer/ hipertensi
esensial yang penyebabnya tidak diketahui.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan tipe kepribadian
dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di RSD dr. Soebandi Kabupaten
Jember. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan pendekatan
cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability
sampling dengan cara quota sampling. sampel penelitian sejumlah 84 orang.
Pengumpulan data tipe kepribadian introvert dan extrovert dilakukan
menggunakan Eysenck Personality Questionnaire (EPQ) untuk mengukur tipe
kepribadian responden dan dilakukan pengukuran tekanan darah oleh perawat di
poli jantung untuk mengukur tekanan darah responden. Analisa data
menggunakan spearman rank dengan tingkat signifikansi 0,001.
Pada penelitian ini didapatkan nilai tengah tipe kepribadian responden
yaitu 18 yang termasuk dalam tipe kepribadian introvert dan nilai tengah tekanan
darah yaitu 150 mmHg. Hasil uji statistik spearman rank didapatkan p value =
0,001 yang berarti Ha gagal ditolak sehingga dapat diartikan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara tipe kepribadian dengan tekanan darah. Kekuatan
korelasi dengan nilai 0,375 yang berarti kekuatan korelasi lemah dengan arah
korelasi - (negatif) yaitu berlawanan arah, semakin rendah nilai tipe kepribadian,
maka akan semakin tinggi tekanan darah responden, atau semakin introvert maka
akan lebih berisiko memiliki tekanan darah yang tinggi.
Tipe kepribadian merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan
hipertensi. Tipe kepribadian berpengaruh terhadap munculnya hipertensi dapat
dilihat dari bagaimana seseorang menggunakan koping stresnya. Emosi negatif
dan pengendalian terhadap emosi tergantung dengan tipe kepribadian masingmasing individu. Stres yang ditentukan oleh tipe kepribadian merupakan salah
satu etiologi dari penyakit hipertensi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan
antara tipe kepribadian dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di RSD dr.
Soebandi Kabupaten jember. Tipe kepribadian merupakan salah satu faktor yang
dapat menyebabkan hipertensi, maka dari itu tenaga kesehatan terutama perawat
harus memperhatikan dan melakukan pengkajian terhadap pasien hipertensi untuk
mengoptimalkan kesehatan psikologis pasien yang berdampak pada kesehatan
fisik.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]