dc.description.abstract | Diabetes Mellitus adalah penyakit yang menyerang sistem endokrin.
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, sehingga perlu perawatan seumur hidup.
Pasien diabetes mellitus ditandai dengan peningkatan konsentrasi glukosa darah
disertai munculnya gejala utama yang khas, yakni urine yang berasa manis dalam
jumlah yang besar. Prevalensi Diabetes Mellitus semakin meningkat dari tahun ke
tahun, Penyebab penyakit diabetes mellitus lebih banyak disebabkan oleh pola
kehidupan yang kurang aktifitas dan kebiasaan yang kurang sehat, kurangnya
pemahaman seseorang terhadap penyebab penyakit juga menyebabkan seseorang
lebih mudah untuk terkena penyakit diabetes mellitus. Diabetes mellitus pada
masa sekarang tidak hanya menyerang usia tua tetapi juga usia muda dan anak –
anak. Fakta tersebut didukung dengan kondisi bahwa hidup pada zaman modern
memiliki tingkat stress yang tinggi
Teknik Pengumpulan data yang dilakukan pada kedua pasien yaitu dengan
menanyakan secara langsung atau wawancara langsung kepada pasien dan
keluarga terkait dengan masalah yang dihadapi pasien, data yang dikaji
diantaranya riwayat penyakit sebelumnya, proses pengobatan, keluhan yang
dirasakan, struktur keluarga, tingkat pemahaman terhadap penyakit. Teknik kedua
yang dilakukan yaitu dengan mengamati pasien atau observasi untuk memperoleh
data tentang masalah keperawatan pasien. Observasi dilakukan dengan
menggunakan penglihatan dan alat indera lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan
pendengaran. Data yang didapatkan dapat berupa data lingkungan, tanda penyakit,
gejala khas diabetes. Selain itu juga penting memperoleh data dengan cara
melakukan pemeriksaan diantaranya adalah pemeriksaan head to toe, ABI,
keadaan luka, dan sebagainya serta dilakukan pemeriksaan gula darah (acak,
puasa, 2jpp), dan data pendukung lainnya..
Data yang didapat dari hasil pengkajian pada kedua klien berjenis kelamin
perempuan, kedua klien berusia diantara 40 – 59 tahun, sama-sama memiliki
diabetes mellitus, dengan GDA pada klien 1 yaitu 82 mg/dl naik turun dan GDA
padaklien 2 yaitu 325 mg/dl. Untuk klien 1 tidak memiliki penyakit penyerta
seperti hipertansi dan lain-lain, dan untuk klien 2 sama-sama juga tidak memiliki
penyakit penyerta. Kedua klien memiliki tingkat pendidikan yang berbeda dimana
tingkat pendidikan yang berbeda dapat mempengaruhi dalam cara penerimaan
informasi serta pemahaman saat dilakukan intervensi. Namun, pada klien 1
terdapat kesenjangan dengan tetangganya yang membuat dirinya strees dimana
ketika klien 1 hendak berolahraga tetangganya selalu bilang kalau penyakit
Diabetes mellitus ini bisa cepat membunuh, sehingga yang membuat klien 1 ini
stress hanya karna tetanggganya yang seperti itu. Dalam merencanakan tindakan
keperawatan pada dasarnya tidak berbeda antara teori dan kasus nyata, intervensi
disusun berdasarkan masalah yang muncul dan berdasarkan diagnosa yang telah
diprioritaskan sesuai dengan kondisi klien, dan sarana disekitar tempat tinggalnya.
Intervensi yang digunakan penulis berasal dari aplikasi NANDA-1 2015. Pada
Intervensi penatalaksanaan Diabetes Melltus, penulis lebih berfokus pada
pemberian pendidikan kesehatan tentang konsep penyakit pada diabetes mellitus,
pemantauan gula darah dan perawatan luka juga dilakukan setiap kali kunjungan
rumah. Penulis juga menekankan bahwa Diabetes Mellitus ini tidak bisa sembuh,
melainkan hanya bisa di kontrol utamanya dengan gaya hidup dan pola makan
yang benar. Evaluasi dari beberapa intervensi seperti memberi pemahaman
tentang konsep penyakit mulai dari pengertian, penyebab dan tanda gejala yang
selalu melibatkan anggota keluarga untuk mengatasi kerusakan integritas jaringan
pada klien, serta tatalaksana DM, dan masalah keperawatan kerusakan integritas
jaringan dapat dapat diatasi atau mulai menurun dalam 3 kali kunjungan rumah
atau lebih | en_US |