Pembentukan Self Direction Melalui Pembelajaran Metode Praktek pada Pelatihan Otomotif di Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Jember
Abstract
Setiap individu saat ini dituntut untuk dapat memiliki keterampilan agar dapat
bersaing dalam dunia kerja. Namun kenyataannya masih banyak individu yang
berasumsi bahwa dalam persaingan dunia kerja hanya membutuhkan pendidikan
yang tinggi tanpa adanya soft skill atau keterampilan lain. Sehingga banyak
individu tanpa memiliki keterampilan yang justru kebingungan dalam mencari
kerja. Namun banyak individu yang memiliki keterampilan tidak mampu untuk
menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapainya, sehingga ia tidak mampu
mengambil keputusan bagi dirinya sendiri. Hal tersebut muncul akibat kurangnya
pengalaman, maka sangat perlu untuk adanya suatu latihan atau praktek dimana
dalam hal tersebut tidak hanya melibatkan aspek psikomotorik saja namun
melibatkan aspek kognitif, yang nantinya dapat memunculkan inisiatif dan sikap
mandiri dalam diri individu. Ketika seorang individu bertanggung jawab untuk
merencanakan, memulai dan melaksanakan pembelajarannya sendiri maka
perilaku tersebut dapat disebut sebagai Self Direction. Dimana Self Direction
merupakan sebuah proses individu mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan
orang lain, dan dalam prosesnya dilakukan dengan menyadari kebutuhan sendiri
dalam belajar, mengatur tujuan hidup, membuat keputusan pada sumber belajar
dan strategi belajar, serta menilai hasil belajar.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pembentukan Self Direction melalui
pembelajaran metode praktek pada pelatihan otomotif di UPT pelatihan Kerja
Jember. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Lokasi penelitian ditentukan menggunakan teknik Purposive Area,
adapun lokasi penelitian dilakukan di UPT pelatihan Kerja Jember. Informan
penelitian ditentukan menggunakan teknik Snowball Sampling, dimana peserta
dan instruktur pelatihan otomotif sebagai informan kunci, sedangkan informan
pendukung dalam penelitian ini yakni Kepala Bagian Humas UPT Pelatihan Kerja
Jember dan alumni pelatihan otomotif tahun 2016. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik uji keabsahan data
dilakukan dengan cara perpanjangan keikutsertaan, peningkatan pengamatan, dan
triangulasi sumber serta triangulasi teknik. Data yang diperoleh disajikan dalam
bentuk narasi dan dianalisis menggunakan analisis data model Miles dan
Huberman, yang dilakukan mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pembentukan Self Direction pada
peserta pelatihan melalui pembelajaran metode praktek. Dimana peserta memiliki
kesiapan belajar dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan selama
pelatihan, peserta mampu memahami proses pembelajaran yang dilakukannya,
peserta juga mengerti akan kekurangannya dan kesulitan yang dihadapinya, ketika
peserta mengalami kesulitan selama proses pembelajaran maka hal tersebut dapat
menumbuhkan inisiatif peserta. Selama proses pembelajaran yang dilakukan
peserta diberikan tugas untuk mempraktekkan secara langsung materi yang
diperoleh dan peserta mampu mengerjakan tugas yang diberikan secara mandiri.
Setelah mengikuti proses pelatihan peserta mampu menentukan tujuan yang akan
dicapai, selain itu peserta mengaplikasikan materi pelatihan untuk bekerja di
bidang otomotif, maupun menjadikannya sebagai peluang untuk berwirausaha.
Kesimpulan dari hasil penelitian yakni proses pelatihan yang dilakukan dapat
membentuk kemampuan mengarahkan diri bagi peserta. Selama proses
pembelajaran peserta diberikan tugas yang harus dikerjakan secara mandiri, ketika
mengalami kesulitan dalam pembelajaran hal tersebut dapat memunculkan
inisiatif peserta, selain itu peserta mampu menentukan tujuan yang akan dicapai
setelah mengikuti pelatihan, dan mampu mengaplikasikan hasil pelatihan dalam
bekerja maupun berwirausaha. Adapun saran bagi Unit Pelaksana Teknis
Pelatihan Kerja Jember untuk mampu mengembangkan sistem pembelajaran yang
diterapkan. Dan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa dapat
melakukan penelitian terkait media pembelajaran yang digunakan dalam proses
pelatihan.