Kapasitas Badan Usaha Milik Desa Dalam Pengelolaan Agrowisata Di Desa Karangsono Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar
Abstract
Penelitian ini didasari oleh beberapa permasalahan di Desa Karangsono
terkait kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dalam pengelolaan
agrowisata. Permasalahan tersebut terlihat pada proses perencanaan yang mana
penganggaran (budgeting) modal BUM Desa belum cukup untuk
mengembangkan BUM Desa pasalnya dalam tiga tahun terakhir hanya 6,2% dari
APB Desa, selanjutnya promosi yang dilakukan juga belum memanfaatkan
penggunaan teknologi secara maksimal dibuktikan belum dimilikinya website
BUM Desa dan belum adanya sumber daya manusia yang khusus menangani asset
teknologi , pada tahap pelaksanaan berdasarkan pengamatan peneliti selama
berada di lapangan menemukan bahwa hanya seksi guiding dan dokumentasi yang
selalu siap siaga untuk melayani para pengunjung, sedangkan seksi-seksi lain
seperti seksi keamanan dan ketertiban, seksi perlengkapan kurang melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya, pemberian laanan kepada wisatawan juga masih
kurang hal ini terlihat dari belum adanya area parkir dan papan penunnjuk arah
yang menuju titik wisata.
Hal lain yang menarik pada BUM Desa Lestari ini adalah BUM Desa
Lestari memperoleh gelar BUM Desa terbaik tingkat Jawa Timur tahun 2017
sebagai pengelola Agro Belimbing dan Jambu Merah, karena mengelola
pariwisata agro belimbing dan jambu merah hingga ke proses pengolahan dan
produksi pasca panen. Konsep yang digunakan dalam penelitan ini adalah
kapasitas kelembagaan yang meliputi kapasitas sember daya (sumber daya
manusia, insfratruktur, teknologi dan keuangan) dan kapasitas manajemen
(kepemimpinan, program dan manajemen proses serta jaringan kerjasama).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan
menggunakan sumber data primer maupun sekunder. Teknik pengumpulan data
melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik menguji keabsahan data
dalam penelitian ini menggunakan metode trianggulasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis data sebelum di lapangan, analisis data selama di
lapangan, dan analisis setelah di lapangan
Hasil penelitian berupa sudah terlengkapinya struktur yang dibutuhkan
BUM Desa namun kendalanya masih belum semua pengelola menjalankan tugas
dan tanggungjawabnya. Insfrartuktur yang menjadi aset utama BUM Desa adalah
kantor BUM Desa, namun di titik-titik wisata belum tersedia area parkir dan
papan nama atau penunjuk arah. Sumber daya keuangan sepenuhnya berasal dari
pemerintah desa melalui penyertaan APB Desa namun jumlahnya hanya cukup
untuk biaya operasional belum dapat digunakan untuk pengembangan. Asset
teknologi juga belum dimanfaatkan dengan maksimal dalam rangka komunikasi
dan promosi hal ini dikarenakan belum adanya SDM yang khusus menangani
asset teknologi. Kapasitas manajemen dari segi kepemimpinan dipimpin oleh
seorang direktur yang selalu memberikan motivasi kepada bawahanya agar
menjalankan tuas dan tanggungjawabnya. Program yang disusun sudah terlaksana
semua dan pemantauan serta evaluasi yang dilaksanakan oleh badan pengawas
BUM Desa, pelaporan kepada pemerintah desa dilaksanakan secara rutin yaitu
tiga bulan sekali. Jaringan kerjasama yang dilakukan BUM Desa Lestari yaitu
dengan BNI 46 dengan membentuk agen BNI, kerjasama juga dilakukan dengan
lembaga desa lain dalam rangka memberdayakan masyarakat lewat pelatihan serta
membentuk mitra dengan masyarakat desa dalam pengelolaan agrowisata.
Hasil tersebut menggambarkan jika kapasitas Badan Usaha Milik Desa
(BUM Desa) dalam pengelolaan agrowisata, yaitu: kapasitas sumber daya berupa
sumber daya manusia (SDM), insfrastruktur, dan keuangan sudah cukup baik,
namun untuk penggunaan teknologi masih ditemui beberapa kekurangan.
Kapasitas manajemen berupa kepemimpinan, program dan proses manajemen
serta jaringan kerajsama sudah berjalan cukup baik.