dc.description.abstract | Self Compacting Concrete atau biasa disingkat dengan SCC merupakan beton
inovatif yang dapat memadatkan sendiri (tanpa vibrator),dan mampu mengalir dengan
beratnya sendiri untuk mengisi bekisting dengan jenuh tanpa mengalami segregasi.
Penelitian tentang komposisi bahan SCC masih terus dikembangkan untuk
mendapatkan komposisi bahan yang lebih baik lagi. Material dari SCC tidak jauh
berbeda dari beton normal, yaitu agregat kasar, agregat halus, semen, air, hanya saja
pada SCC terdapat bahan tambah admixture berupa superplasticizer. Penelitian untuk
mendapatkan kadar superplasticizer yang tepat agar dapat menghasilkan SCC masih
terus dilakukan. Perbedaan jenis superplasticizer, pasir, kerikil dan semen yang
digunakan dalam penelitian juga dapat mempengaruhi hasil akhirnya. Oleh karena hal
tersebut, dalam Tugas Akhir ini dilakukan penelitian lagi dengan superplasticizer
viscocrete10 dengan variasi 1,2%, 1,3%, 1,4%, 1,5% dan 1,6% tanpa adanya bahan
tambah yang lain.
Penelitian ini secara garis besar terbagi tiga tahap yaitu pengujian material,
pembuatan benda uji dan pengujian benda uji. Pengujian material dilakukan untuk
mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam perancangan mix design SCC, dalam
penelitian ini digunakan metode DoE. Pembuatan benda uji dilakukan sebanyak enam
perlakuan, yaitu beton normal, 1,2%, 1,3%, 1,4%, 1,5%, dan 1,6% penambahan superplasticizer viscocrete10 dari berat semen. Sedangkan pengujian benda uji terdiri
dari dua bagian yaitu pengujian beton segar (funnel tes, L-box tes, slump tes) dan
pengujian kuat tekan untuk tiap benda uji pada umur 14 hari yang nantinya akan
dikonversikan ke 28 hari.
Hasil pengujian untuk beton SCC dengan kadar superplasticizer 1,2%
diperoleh funnel = 11,93 detik, FL40 = 4,84 detik, PA = 0,89, slump = 74,5cm, T50 =
3,37 detik, f’cr = 737,21 kg/cm2
. Kadar 1,3% diperoleh funnel = 10,6 detik, FL40 = 3
detik, PA = 1, slump = 75cm, T50 = 3 detik, f’cr = 691,14 kg/cm
. Kadar 1,4%
diperoleh funnel = 11,96 detik, FL40 = 4,54 detik, PA = 1, slump = 71,5cm, T50 =
3,41 detik, f’cr = 770,72 kg/cm
2
. Kadar 1,5% diperoleh funnel = 12 detik, FL40 = 3,9
detik, PA = 1, slump = 71,5cm, T50 = 4,16 detik, f’cr = 1024,14 kg/cm
. Kadar 1,6%
diperoleh funnel = 11,35 detik, FL40 = 3 detik, PA = 1, slump = 72,5cm, T50 = 4
detik, f’cr = 586,42 kg/cm
2
. Beton normal diperoleh f’cr = 444,44 kg/cm
.
Dari semua hasil pengujian pada saat beton segar maupun kuat tekan, variasi
superplasticizer yaitu 1,2%, 1,3%, 1,4%, 1,5% dan 1,6% memenuhi persyaratan yang
SCC tetapkan. Pada penelitian ini didapat nilai kuat tekan rata-rata tertinggi pada
prosentase superplasticizer 1,5% yaitu sebesar 1024,14 kg/cm2
dengan nilai f.a.s
0,288. Bahan tambah berupa superplasticizer viscocrete10 dapat berfungsi sebagai
high water reducer dan pada pengujian kuat tekan di umur 14 hari tiap penambahan
superplasticizer dengan nilai f.a.s yang sama dapat menurunkan kuat tekan rata-rata
beton, hal ini dapat dilihat pada prosentase 1,2% - 1,3% dimana kuat tekan rataratanya
737,21
kg/cm2
dan 691,14 kg/cm2
, prosentase 1,5% - 1,6% dimana kuat tekan
rata-ratanya 1024,14 kg/cm
2
- 586,42 kg/cm2
. Proporsi beton SCC yaitu semen, pasir,
kerikil dan air dapat diperoleh dengan menggunakan metode DoE namun dengan
krikil ukuran maksimal 10mm, faktor air semen maksimal 0,3 dan menggunakan
bahan tambah berupa superplasticizer viscocrete-10. | en_US |