PENGEMBANGAN MODEL TONGKAT LANSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ELEMEN HINGGA
Abstract
Kemunduran daya keseimbangan tubuh pada lansia mengakibatkan mereka
sulit berjalan. Hal itu disebabkan menurunnya kekuatan otot pada anggota gerak.
Misalnya, otot lengan, otot tangan, otot tungkai, dan otot kaki. Apalagi bila kondisi
itu disertai penyakit degeneratif seperti osteoporosis, parkinson, pascastroke, nyeri
lutut, dan patah tulang. Alat bantu jalan pun menjadi salah satu solusi tepat. Salah
satunya adalah tongkat. Tongkat sering digunakan untuk membantu keseimbangan,
memperlebar langkah dan menurunkan beban tubuh di kaki. Penggunaan yang aman
sangat penting agar tongkat berfungsi sebagaimana mestinya dalam membantu
fungsi jalan. Panjang tongkat ideal adalah setinggi lipatan paha dan tangan sedikit
ditekuk. Bila terlalu panjang atau pendek maka akan mengganggu sipengguna
terutama dalam hal kenyamanan pada saat berjalan.
Tujuan penelitian untuk mempelajari proses perancangan dan pengembangan
produk yang melibatkan konsumen sehingga hasil dari proses perancangan tersebut
benar-benar menjawab kebutuhan customer. Tidak hanya itu saja, dalam merancang
suatu produk harus diperhatikan bahwa rancangan produk tersebut harus mampu
untuk dirakit, diukur, dapat didaur ulang, mempunyai kemampuan untuk
dimanufaktur serta mempunyai biaya pembuatan yang optimal.
Pengambilan data konsumen dilakukan dengan kuesioner dan diolah
menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) maka didapatkan
beberapa keinginan konsumen. Berdasarkan keinginan konsumen tersebut
pengembangan dengan menciptakan beberapa konsep. Dari berbagai konsep yang
dikembangkan, kemudian dipilih sebuah konsep berdasarkan kriteria seperti ringan,kuat, nyaman dan dapat dimanufaktur. Sedangkan kekuatan rangka dianalisa dengan
menggunakan bantuan software CATIA V5R14 yaitu untuk mengetahui tegangan
yang terjadi pada rangka saat tongkat lansia dioperasikan. Untuk mengetahui tingkat
resiko cedera pengguna tongkat lansia, antropometri masyarakat Indonesia digunakan
dengan metode RULA
Pengolahan data yang dilakukan menghasilkan 10 atribut keinginan konsumen
dan menciptakan tiga konsep tongkat yang nantinya akan dipilih salah satu. Melalui
data antropometri dihasilkan tinggi tongkat maksimal adalah 884.5 mm, asumsi berat
tongkat adalah ≤ 1kg, panjang pegangan tongkat adalah 160 mm dan diameter
pegangan tongkat adalah ± 30 mm beban maksimal pada tongkat lansia adalah 55 N.
Tegangan yang terjadi pada bagian rangka tongkat 5,84e+006N/m
terletak pada
bagian pegangan tongkat sedangkan tegangan minimum yang bekerja pada rangka
yaitu 1,27e+007N/m
2
terletak pada bagian tangkai pipa atas. Antar bagian tongkat
dapat dipisahkan, dalam tongkat yang dibuat terbagi menjadi 3 bagian yaitu: kepala
tongkat, tangkai tongkat dan kaki tongkat. Nilai tingkat resiko cedera yang
didapatkan adalah 2, dimana menunjukkan sikap tubuh tersebut diterima kuat, nyaman dan dapat dimanufaktur. Sedangkan kekuatan rangka dianalisa dengan
menggunakan bantuan software CATIA V5R14 yaitu untuk mengetahui tegangan
yang terjadi pada rangka saat tongkat lansia dioperasikan. Untuk mengetahui tingkat
resiko cedera pengguna tongkat lansia, antropometri masyarakat Indonesia digunakan
dengan metode RULA
Pengolahan data yang dilakukan menghasilkan 10 atribut keinginan konsumen
dan menciptakan tiga konsep tongkat yang nantinya akan dipilih salah satu. Melalui
data antropometri dihasilkan tinggi tongkat maksimal adalah 884.5 mm, asumsi berat
tongkat adalah ≤ 1kg, panjang pegangan tongkat adalah 160 mm dan diameter
pegangan tongkat adalah ± 30 mm beban maksimal pada tongkat lansia adalah 55 N.
Tegangan yang terjadi pada bagian rangka tongkat 5,84e+006N/m
terletak pada
bagian pegangan tongkat sedangkan tegangan minimum yang bekerja pada rangka
yaitu 1,27e+007N/m
2
terletak pada bagian tangkai pipa atas. Antar bagian tongkat
dapat dipisahkan, dalam tongkat yang dibuat terbagi menjadi 3 bagian yaitu: kepala
tongkat, tangkai tongkat dan kaki tongkat. Nilai tingkat resiko cedera yang
didapatkan adalah 2, dimana menunjukkan sikap tubuh tersebut diterima (acceptabel) dan tidak perlu diubah untuk jangka panjang.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]