Analisis Disparitas Pembangunan Ekonomi Antar Kecamatan Di Kabupaten Lumajang
Abstract
Penelitian yang berjudul “Analisis Disparitas Pembangunan Ekonomi Antar Kecamatan Di Kabupaten Lumajang” Pertumbuhanekonomi adalah Proses pertumbuhan output perkapita jangka panjang yang terjadi apabila ada kecenderungan output naik yang berasal dari proses intern perkeonomian yang bukan bersifat sementara yang berarti pertumbuhan itu menjadi toloak ukur pada pertumbuhan berikutnya. Pembangunan Ekonomi merupakan proses multidimensional yang mencakup perubahan struktur, sikap hidup dan kelembagaan. Dalam proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi tidak bisa dipisahkan dari terjadinya ketimpangan Pembangunan, Ketimpangan pembangunan hampir terjadi pada seluruh negara didunia terutama di Indonesia. Pada kabupaten Lumajang sendiri ketimpangan pembangunan yang terjadi masih tinggi hal ini dapat kita lihat melalui tingkat pendapatan perkapita di kabupaten Lumajang yang masih tidak merata.
Penelitianinibertujuanuntukberasarn ketimpangan pembangunan antar kecamatan di Kabupaten Lumajang yang menggunakan tahun 2012-2016.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Indeks Wiliamson dan Tipoligi klassen. Analisisindeks Wiliamson ini digunakan untuk melihat besaran ketimpangan yang terjadi dikabupaten Lumajang dimana nilai Indeks Wiliamson terletak antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) dimana jika nilai Indeks Wiliamson Mendekati 0(Nol) maka Ketimpangan Pembangunan yang terjadi rendah sebaliknya apabila Nilai indeks Wiliamson Mendekati 1(satu) maka ketimpangan yang terjadi di Wilayah tersebut tinggi. Analisis Tipologi klassen digunakan untuk melihat kesenjangan antar wilayah yang terjadi yang dibagi menjadi 4 kuadran yaitu pada kuadran I (daerah maju dan cepat tumbuh), Kuadran II (daerah maju tapi tertekan), kuadran III (daerah berkembang cepat), Kuadran IV (daerah realtif tertinggal)
Hasilpenelitianini menunjukkan nilai Indeks Wiliamson Kabupaten Lumajang tahun 2012-2016 adalah sebesar 0,95 dimana ketimpangan sangt tinggi karena nilai IW > 0,5 yang berarti bahwa disparitas pembangunan antar kecamatan tinggi. Untuk Tipologi klassen diketahui pada kuadran I “daerahmajudancepattumbuh” adalahkec. Pasirian, Kec. Tempeh, Kec. Lumajangdankec. Sumbersuko.PadaKuadran II “daerahmajudantertekan” adalahkec. Yosowilangun, Kec. Jatiroto, Kec. Sukodono.PadaKuadran II “daerah yang sedangtumbuh” Kec. Tempursari, Kec. Gucialit, kec. Pasrujambe.PadaKuadran IV “daerah yang relatiftertinggal” Kec. Pronojiwo, kec. Kunir. Kec. Candipuro. Kec. Rowokangkung. Kec. Tekung. Kec. Randuagung, Kec. Klakah, Kec. Kedungjajang, Kec. Ranuyoso, Kec. Padang, danKec. Senduro