Peningkatan Status Indonesia menjadi Associate Member Melanesian Spearhead Group (MSG)
Abstract
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Melanesian Spearhead Group (MSG) yang ke-20 di Honiara, Kepulauan Solomon, 24-26 Juni 2015 menghasilkan beberapa keputusan penting, salah satunya adalah peningkatan status Indonesia dari Observer menjadi Associate Member. MSG sendiri merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara yang berlatar belakang budaya Melanesia, yaitu Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Kanak and Socialist National Liberation Front atau FLNKS dari Kaledonia Baru. Peningkatan status Indonesia menjadi associate member MSG mengundang pertanyaan tersendiri dikarenakan organisasi United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang sangat giat berupaya untuk menjadi anggota MSG demi kemerdekaan Papua Barat hanya menjadi observer, mengingat ULMWP juga didukung oleh beberapa anggota MSG seperti Vanuatu dan FLNKS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan Melanesian Spearhead Group atau MSG meningkatkan status Indonesia dari yang sebelumnya adalah observer menjadi associate member.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan studi pustaka. Observasi dilakukan secara tidak langsung, yaitu observasi kepustakaan atau melalui data sekunder. Data tersebut diperoleh dengan melakukan pengumpulan data-data yang berasal dari buku-buku literatur, jurnal-jurnal, karya tulis, majalah, surat kabar dan data-data yang terdapat dalam situs-situs internet yang memiliki relevansi dengan permasalahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan MSG menjadikan Indonesia sebagai associate member adalah untuk mendekatkan Indonesia dengan negara-negara MSG. Dengan mendekatkan Indonesia dengan negara-negara MSG, maka MSG akan mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut. Keuntungan tersebut bantuan luar negeri dari Indonesia kepada negara- negara Melanesia akan semakin meningkat dan kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang seperti penanggulangan bencana dan perubahan iklim dan capacity building akan semakin meningkat. Tetapi peningkatan status Indonesia menjadi associate member juga karena bargaining dari MSG kepada Indonesia agar ULMWP dapat dijadikan member MSG, walaupun hanya sebatas observer. Dengan mengangkat status keanggotaan Indonesia, maka Indonesia juga harus menyetujui dijadikannya ULMWP menjadi observer. Bargain dari MSG tersebut tidak membuat Indonesia merasa keberatan dikarenakan statusnya yang lebih rendah dari Indonesia sehingga MSG tidak akan kehilangan kerja sama dengan Indonesia yang sangat penting bagi negara-negara Melanesia.