Self Compassion pada Ibu Postpartum dengan Sectio Caesaria di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Srikandi IBI Jember
Abstract
Persalinan dapat berjalan secara normal, namun dapat dipersulit karena masalah–masalah janin, plasenta, tali pusat, atau cairan amnion dan bila terjadi posisi yang tidak lazim pada salah satu hal tersebut sehingga perlu keputusan section caesaria (Yaeni, 2013). Hal tersebut dapat menimbulkan efek jangka panjang pada ibu, yaitu dapat mengurangi kcpercayaan diri ibu dalarn mcnjalankan perannya (Handcrson& Jones, 2006). Agar mampu menyeimbangi dan menyesuaikan diri pada peran tersebut maka perlu adanya perilaku coping yang diharapkan dapat membantu ibu agar tetap dalam kondisi yang seimbang (Indrawati, 2015). Kemampuan penataan emosi dan perasaan merupakan sumber coping dalam menghadapi stressor dan gangguan psikologis, salah satunya menggunakan self compassion (Germer dan Neff, 2013). Variabel dalam penelitian ini adalah self compassion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self compassion ibu post sectio caesaria serta mengidentifikasi karakteristik ibu postpartum dengan sectio caesaria di RSIA Srikandi IBI Jember. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik. Teknik pengambilan sampel menggunaan consequtive sampling. Sehingga jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 59 ibu post sectio caesaria di ruang rawat inap kelas I, II dan III. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu Self Compassion Scale (SCS) dengan nilai r = 0,371 s.d 0,68. Hasil uji reliabilitas kuesioner Self Compassion menunjukkan nilai α adalah 0,89. Berdasarkan hasil penelitian analisis karakteristik responden didapatkan bahwa usia responden yang merupakan ibu postpartum dengan sectio caesaria di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Srikandi IBI Jember usia terbanyak berada pada rentang 20 - 35 tahun (91,5%). Lebih dari separuh ibu post sectio caesaria dalam penelitian ini berstatus multipara (57,4%). Jenis pendidikan yang paling banyak x adalah ibu dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA) yakni 28 orang (47,5%). Paling banyak ibu tidak bekerja yaitu 33 oeang (55,9%). Lebih banyak ibu post sectio caesaria dalam penelitian ini bersuku madura yaitu sebanyak 31orang (52,5%) daripada yang bersuku jawa. Indikasi persalinan sectio caesaria yang paling banyak adalah Ketuban Pecah Dini sebanyak 21 orang (35,6%). Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa lebih dari separuh ibu postpartum dengan sectio caesaria di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Srikandi IBI Jember mempunyai tingkat self compassion yang rendah yaitu 35 orang (59,3%). Nilai indikator tertinggi yaitu indikator “Common Humanity” dengan persentase 74,2%. Indikator tertinggi kedua yaitu “Self Kindness” dengan persentase 69,0%. “Mindfullness” merupakan indikator dengan persentase terkecil yaitu 67,0%. Rendahnya self compassion tersebut dapat mengakibatkan ibu tidak maksimal dalam menjalankan perannya, sehingga diharapkan perawat mampu untuk memberikan dukungan psikologis bagi ibu postpartum agar ibu memiliki kemampuan self compassion yang lebih baik. Ibu post sectio caesaria belajar meningkatkan kemampuan berdamai yaitu menyadari, mengenali, memahami, kemudian menerima emosi negatif yang dialami secara penuh kesadaran dan menerjemahkannya menjadi emosi positif sehingga ibu dapat menjalankan perannya dengan baik.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]