Optimasi Konsentrasi Polivinil Alkohol dan Temperatur dalam Preparasi Sediaan Hollow Microspheres Ketoprofen menggunakan Desain Faktorial
Abstract
Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang bersifat kronis dan umumnya menyerang pasien di usia menengah sampai usia tua sehingga disebut penyakit degeneratif. Penyakit ini bersifat kronis dengan progresifitas lambat, menyebabkan inflamasi ringan, dan ditandai dengan terdapat abrasi pada tulang rawan sendi serta pembentukan tulang baru pada permukaan sendi. Salah satu terapi osteoartritis adalah ketoprofen yang merupakan golongan obat antiinflamasi non steroid (OAINS) yang telah terbukti efektif dalam pengobatan nyeri akut.
Ketoprofen adalah obat OAINS yang berperan sebagai antipiretik dan obat analgesik yang sering digunakan untuk pengobatan rheumatoid arthritis atau osteoartritis dengan mekanisme kerja obat ini adalah penghambatan prostaglandin sintetase.Efek samping obat ketoprofen terkait mekanismenya sebagai penghambat COX non selektif yang dapat menurunkan sekresi bikarbonat yang berperan dalam menetralkan asam lambung sehingga dapat menurunkan proteksi mukosa lambung.Hal ini mendukung ketoprofen sebagai kandidat yang tepat untuk formulasi sistem controlled release. Obat yang mudah diserap di saluran gastrointestinal dan memiliki waktu paruh pendek, dieliminasi dengan cepat dari sirkulasi darah sehingga meningkatkan frekuensi pemberian obat.
Microspheres merupakan salah satu sistem controlled release yang telah dikembangkan untuk mengendalikan pelepasan obat secara perlahan dan mempertahankan konsentrasi obat konstan dalam saluran pencernaan untuk jangka waktu yang lebih lama. Hollow microspheres dianggap sebagai salah satu sistem yang paling baik karena memiliki kelebihan yang unik sebagai multiple unit sekaligus memiliki sifat mengapung yang lebih baik dibandingkan bentuk sediaan lain dengan sistem mengapung karena terdapat ruang berongga pada inti microspheres. Hollow microspheres memiliki ukuran ideal kurang dari 200 mikrometer dan densitas lebih rendah jika dibandingkan dengan cairan lambung sehingga obat ini dapat mengapung dalam saluran gastrointestinal (GI) dengan jangka waktu yang lama.
Metode pembuatan hollow microspheres yang digunakan adalah emulsion solvent evaporation. Metode emulsion solvent evaporationmemiliki kemudahan dalam fabrikasi, mudah dikontrol dan tidak mengurangi aktivitas dari bahan aktif obat. Pada penelitian saat ini menggunakan dua macam polimer yaitu Etil Selulosa (EC) dan Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC). Penggunaan kombinasi antara polimer hidrofobik seperti etil selulosa dan polimer hidrofilik seperti HPMC menghasilkan suatu sistem hollow microspheres dengan pelepasan obat yang terkendali dalam saluran pencernaan.
Parameter yang dioptimasi adalah konsentrasi PVA dan temperatur sementara respon yang diamati adalah nilai entrapment efficiency dan nilai buoyancy. Konsentrasi PVA memiliki pengaruh menurunkan nilai entrapment efficiency dan meningkatkan nilai buoyancy. Temperatur memiliki pengaruh meningkatkan nilai entrapment efficiency dan nilai buoyancy,namun temperatur memiliki pengaruh lebih dominan dalam meningkatkan nilai buoyancy dibandingkan dengan pengaruh konsentrasi PVA. Interaksi diantara kedua faktor tersebut dapat meningkatkan nilai entrapment efficiency dan dapat menurunkan nilai buoyancy.
Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi PVA sebesar 0,5 gram dalam temperatur 600C memberikan hasil yang optimum dengan nilai entrapment efficiency 82,725 % ± 0,646 dan nilai buoyancy 97,200% ± 1,200. Ukuran partikel hollow microspheres sebesar 162,646 μm ± 2,272 dan persen yield sebesar 76,32%. Karakteristik kompleks pada formula optimum hollow microspheres ketoprofen yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara bahan obat denganpolimer dan analisis SEM yang dilakukan menunjukkan morfologi hollow microspheres pada formula optimum berbentuk sferis dan memiliki rongga.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]