dc.description.abstract | Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi pemasok TKI terbesar di Indonesia, sekitar 270 ribu TKI saat ini berada di luar negeri yang terdiri dari 80 persen tenaga kerja wanita (TKW) dan 20 persen tenaga kerja laki-laki. Dari jumlah tersebut, sekitar 33 persen para pekerja bekerja di sektor formal sedangkan sisanya bekerja di sektor informal. Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang menjadi penyumbang pengirim TKI terbesar ke luar negeri di Provinsi Jawa Timur. Dari data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jawa Timur, pada tahun 2012 terdapat kurang lebih sekitar 3.383 TKI dari berbagai daerah atau kecamatan dari Kabupaten Jember, sedangkan pada tahun 2013 terdapat 3.293 orang dan pada tahun 2014 sekitar 2.600 orang. Dari jumlah TKI tersebut, Tenaga Kerja Wanita lebih mendominasi dibandingkan dengan Tenaga Kerja Laki-Laki. Pada tahun 2012 jumlah Tenaga Kerja Wanita dari Kabupaten Jember sebanyak 2.413, pada tahun 2013 berjumlah 2.214, dan pada tahun 2014 sebanyak 1.863 orang. Sedangkan jumlah Tenaga Kerja Laki-Laki dari Kabupaten Jember pada tahun 2012 sebesar 970 orang, tahun 2013 berjumlah 1.079 orang, dan pada tahun 2014 sebesar 737 orang. Menurut sektornya, mulai tahun 2012-2014 jumlah TKI yang bekerja di sektor terbanyak berada pada sektor informal.
Tingkat Partisapasi Angkatan Kerja Kabupaten Jember cukup tinggi. Fenomena tersebut tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang memadai, hal ini dapat dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Jember yang tiap tahunnya mengalami kenaikan.Mulai dari tahun 2012-2015.Hal ini dapat terjadi karena, sebagian besar penduduk di Kabupaten Jember memiliki mata pencaharian yang bertumpu di sektor pertanian. Berdasarkan data lapangan usaha Kabupaten Jember, sektor pertanian masih menjadi tumpuan utama penduduk Kabupaten Jember yang kemudian diikuti dengan sektor perdagangan rumah makan dan jasa akomodasi dan sektor lainnya. Tingginya angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaaan yang tersedia, serta tingginya tanggungan ekonomi menyebabkan banyak tenaga kerja Indonesia bekerja ke luar negeri, khusunya tenaga kerja wanita di Kabupaten Jember. Lembaga Migrant Care Jember mengatakan bahwa, Kabupaten Jember memiliki empat desa sebagai penyumbang TKI terbanyak. Desa-desa tersebut diantaranya yaitu Desa Wonoasri Kec.Tempurejo, Desa Sabrang Kec.Ambulu, Desa Dukuh Dempok Kec.Wuluhan dan Desa SumberSalak Kec.Ledokombo. Salah satu desa yang menjadi penyumbang TKI tersebut adalah desa Wonoasri kecamatan Tempurejo. Jumlah penduduk di desa Wonoasri sebanyak 10.018 jiwa, dengan komposisi jumlah penduduk wanita sebesar 4.984 jiwa dan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 5.034 jiwa. Desa Wonoasri sudah memiliki UU desa untuk melindungi warganya yang diwujudkan dalam Perdes dan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) DESBUMI (Desa Buruh Migran) sebagai payung hukum, sehingga dengan adanya peraturan tersebut diharapkan pemerintah desa mempunyai legitimasi untuk mengatur atau mengganggarkan kegiatan yang berkaitan dengan buruh migran. Menurut data yang diterima oleh Lembaga Migrant Care Jember, bahwa Desa Wonoasri merupakan desa yang memiliki jumlah TKI paling banyak diantara empat desa yang telah disebutkan. Jumlah TKI pada Desember 2016 tercatat terdapat sekitar 636 jiwa yang terdiri dari TKI purna dan masih aktif bekerja. Dari total TKI tersebut, mayoritas yang bekerja di luar negeri adalah TKW dengan jumlah sekitar 80%.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendapatan, beban tanggungan keluarga, status pernikahan, jaringan sosial, dan kepemilikan aset terhadap pengambilan keputusan Tenaga Kerja Wanita di Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember untuk kembali bekerja di luar negeri.
Penggunaan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Logistik dengan pendekatan Ordinary Least Squares (OLS) regression. Jumlah TKW di Desa Wonoasri berjumlah 636 jiwa, maka pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 84 orang TKW sebagai responden. Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa variabel pendapatan, Beban Tanggungan Keluarga, Status Pernikahan dan Jaringan Sosial memiliki hubungan positif dan signifikan sedangkan Kepemilikan Aset memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan Tenaga Kerja Wanita di Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember untuk kembali bekerja di luar negeri.
Penelitian ini memberikan saran agar Pemerintah perlu meningkatkan seleksi negara penempatan dan membangun kerjasama sehingga mengikat pihak-pihak di luar negeri untuk perlindungan TKW. Pendataan TKW sejak tiba di negara penempatan, selama penempatan dan kepulangan atau perpanjangan kontrak harus dilakukan, sehingga dapat dijadikan bahan untuk menyusun rencana perlindungan warga negara (TKI) khususnya TKW bagi instansi terkait. Perlu dilaksanakan sosialisasi oleh pihak terkait khususnya pemerintah desa yang sebagaimana menjadi tugasnya. Mengadakan kontrol terhadap rekruitmen Tenaga kerja, adanya pelatihan (bahasa, teknis, peraturan dalam/luar negeri, sosial budaya negara penempatan) oleh pihak berkompeten, Pembekalan Akhir Penempatan (PAP) dengan melibatkan pihak yang memiliki pengalaman tentang negara penempatan. Harus ada pengawasan untuk menentukan apakah calon TKW benar-benar siap bekerja di luar negeri. Menghapus perekrutan tidak resmi (ilegal) dan melalui makelar dengan meningkatkan pengawasan dan fasilitasi kegiatan perekrutan dan menambah keterlibatan pemerintah tingkat kabupaten dan provinsi. Untuk menangani migrasi ilegal, diperlukan pembuatan peraturan dan kebijakan yang adil dan masuk akal agar pihak-pihak yang mudah dieksploitasi dapat dilindungi. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya kuisioner yang disebar menggunakan teknologi melalui kuisioner dengan link.bit.ly agar lebih efisien waktu dan paperless. | en_US |