Show simple item record

dc.contributor.advisorRAFAEL, Purtomo
dc.contributor.advisorSUBASTIANA, Viphindrartin
dc.contributor.authorBAGUS, Suryo Nugroho
dc.date.accessioned2018-12-03T03:22:09Z
dc.date.available2018-12-03T03:22:09Z
dc.date.issued2018-12-03
dc.identifier.nimNIM140810101149
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88808
dc.description.abstractIndonesia yang kaya akan sumber daya alam juga memiliki keanekaragaraman kesenian dan budaya di setiap daerah membuat suatu daerah mempunyai suatu ciri khas yang dapat dipamerkan ke daerah-daerah lain bahkan ke mancanegara. Ciri khas yang dimiliki suatu daerah tersebut dijadikan sebagai wisata yang menarik. Daerah harus mampu mengembangkan perekonomiannya agar berkontribusi positif bagi perekenonomian nasional dan dapat membuka kesempatan kerja sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan percepatan pengembangan wilayah dapat dilakukan dengan peningkatan daya saing daerah. Daya saing daerah mempunyai arti sama dengan daya saing nasional. Suatu daerah yang mampu bersaing dengan daerah lain dalam memproduksi dan memasarkan barang dan jasanya disebut mempunyai daya saing tinggi. Daya saing (competitiveness) daerah merupakan parameter dalam konsep pembangunan daerah yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan manusia pada masa kini tanpa melupakan kemampuan manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka di masa yang akan datang. Konsep pembangunan berkelanjutan ini, kini sudah menjadi tujuan dalam pembangunan dan pengembangan kota dan kabupaten di Indonesia. Tingkat daya saing (competitiveness) merupakan salah satu parameter dalam konsep kota berkelanjutan. Semakin tinggi tingkat daya saing suatu kota, maka tingkat kesejahteraan masyarakatnya pun semakin tinggi. Salah satu faktor untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi daerah yaitu mengamati seberapa besar laju pertumbuhan ekonomi daerah tersebut yang tercermin dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Beberapa sektor PDRB yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi salah satunya dengan mengoptimalkan potensi sektor pariwisata. Sektor pariwisata diindikasikan dengan kontribusi sektor hotel dan restoran terhadap PDRB. Pariwisata mempunyai peranan yang cukup strategis terutama dalam meningkatkan penerimaan devisa, meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat, membuka peluang dan kesempatan kerja yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan sektor pariwisata Kabupaten Bondowoso serta menganalis indikator-indikator yang menentukan daya saing sektor pariwisata Kabupaten Bondowoso dan juga daya saing sektor pariwisata Kabupaten Bondowoso. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data PDRB Kabupaten Bondowoso dan Provinsi Jawa Timur menurut lapangan usaha periode 2012-2016 atas dasar harga konstan tahun 2010. Selain itu juga data kepariwisataan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bondowoso dan dari BPS Bondowoso. Metode yang digunakan adalah metode Shift Share Esteban Marquilas dan Porter’s Diamond yang diolah dengan program Microsoft Excel. Hasil analisis Shift Share Esteban Marquilas laju pertumbuhan sektor pariwisata Kabupaten Bondowoso mengalami peningkatan yang cukup baik dengan pertumbuhan ratarata sebesar 0,08% selama 2012-2016 Efek Alokasi Pariwisata yang meliputi penyediaan akomodasi dan makan minum menghasilkan indikator yaitu memiliki keunggulan kompetitif dan juga terspesialisasi. Nilai ini mengindikakan bahwa keunggulan kompetitif yang ada akan berpengaruh terhadap perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Bondowoso. Kondisi ini terlihat dari total kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Bondowoso. Efek Alokasi yang disebabkan oleh spesialisasi di sektor pariwisata menunjukkan nilai yang positif, dimana spesialisasi sektor pariwisata Kabupaten Bondowoso tercipta akibat potensi sumber daya alam yang besar sehingga Kabupaten Bondowoso memiliki spesialisasi di Sektor Pariwisata. Berdasarkan hasil analisis Competitive Monitoring, sektor pariwisata Kabupaten Bondowoso memiliki daya saing yang baik untuk kelangsungan pertumbuhan pariwisata. Hal ini terlihat dari 8 indikator yang memiliki daya saing tinggi yaitu Human Tourism Indicator (HTI), Price Competitiveness Indicator (PCI), Infrastructure Development Indicator (IDI), Environtment Indicator (EI), Technology Advancement Indicator (TAI), Human Resources Indicator (HRI), Openess Indicator (OI) dan Social Development Indicator (SDI).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140810101149;
dc.subjectDaya Saing Sektor Pariwisataen_US
dc.subjectKontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB, Indeks Pariwisata, Indeks Kompositen_US
dc.subjectIndeks Dayaen_US
dc.subjectSaing Pariwisataen_US
dc.titleAnalisis Potensi Daya Saing Sektor Pariwisata Dan Kontribusi Terhadap Pdrb Kabupaten Bondowosoen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record