dc.description.abstract | Menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus
dikuasai dengan baik oleh siswa. Menulis merupakan media untuk berkomunikasi
seseorang kepada orang lain. Menulis dapat melatih siswa untuk berfikir kritis dan
logis, serta dapat mengungkapkan perasaan, ide, dan gagasan.
Dalam kurikulum 2006 ditegaskan bahwa salah satu standar kompetensi yang
harus dimiliki siswa kelas III semester 2 dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana
dan puisi. Adapun kompetensi dasar yang harus dicapai adalah menulis puisi
berdasarkan gambar dengan memperhatikan pilihan kata yang menarik.
Pengajaran menulis puisi diberikan kepada siswa Sekolah Dasar sebagai
langkah awal dari pengenalan karya sastra, sehingga ruang lingkup pengajarannya
masih sederhana. Meskipun demikian, pembelajaran menulis puisi memberikan
kesempatan pada siswa untuk berkarya seluas-luasnya dan menambah kosa kata baru
dan juga dengan diberikannya pembelajaran menulis puisi di Sekolah Dasar
diharapkan kepekaan perasaan, kejiwaan, pikiran, dan indera siswa dapat lebih
terasah dan berkembang.
Hasil observasi menunjukkan kurangnya kemampuan siswa kelas III SD
Negeri Bintoro 04 Patrang Jember dalam menulis puisi. Hal ini disebabkan mayoritas
siswa kelas III SD Negeri Bintoro 04 Patrang Jember berbahasa Madura sehingga
untuk berbahasa Indonesia mereka perlu banyak latihan. Hal ini berpengaruh pula
pada pembelajaran menulis puisi siswa mengalami kesulitan dalam memilih kata-kata
dan merangkainya. Selain itu siswa SD Negeri Bintoro 04 Patrang Jember kurang
x
bisa mengimajinasikan pikiran mereka dalam bentuk puisi karena guru tidak
mengunakan media pembelajaran pada saat mengajar.
Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu diberikan pembelajaran menulis
puisi dengan menggunakan media pembelajaran yaitu melalui media gambar untuk
mengatasi masalah tersebut. Selain menggunakan media gambar, guru menggunakan
kata bantu untuk mempermudah para siswa dalam menulis puisi, terutama siswa yang
belum lancar berbahasa Indonesia. Hal ini dilakukan agar para siswa dapat
menemukan kata-kata dan merangkainya. Gambar yang digunakan guru sebagai
media disertai kata bantu dijabarkan menjadi baris-baris puisi sehingga terbentuk
puisi yang utuh. Penelitian dilakukan dengan membatasi masalah yaitu bagaimanakah
proses peningkatan kemampuan menulis puisi menggunakan media gambar dan kata
bantu pada siswa kelas III SDN Bintoro 04 Jember dan bagaimanakah kemampuan
siswa kelas III SDN Bintoro 04 Jember dalam menulis puisi setelah menggunakan
media gambar dan kata bantu. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan penelitian ini
adalah mendeskripsikan cara meningkatkan pembelajaran dengan media gambar dan
kata bantu untuk peningkatan kemampuan menulis puisi siswa kelas III SDN Bintoro
04 Jember dan mendeskripsikan kemampuan siswa kelas III SDN Bintoro 04 Jember
dalam menulis puisi setelah menggunakan media gambar dan kata bantu.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
dengan jenis kolaboratif. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, yaitu siklus I dan
siklus II. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil observasi, hasil wawancara,
hasil catatan lapangan, dan hasil evaluasi siswa. Hasil observasi aktivitas guru
digunakan untuk mengetahui apakah jalannya pembelajaran telah sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah dirancang. Hasil observasi aktivitas siswa
digunakan untuk mengetahui apakah siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran
menulis puisi. Hasil wawancara digunakan untuk mengetahui kendala-kendala yang
dialami guru dalam memberikan materi menulis puisi, serta respon siswa dan guru
terhadap pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar dan kata
bantu. Hasil catatan lapangan digunakan untuk mendapatkan informasi berupa
xi
kegiatan-kegiatan yang tidak terangkum dalam pedoman observasi yang telah dibuat
oleh peneliti. Hasil evaluasi siswa digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa
setelah dilakukan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar
dan kata bantu. Data-data tersebut dianalisis menggunakan metode kualitatif dan
metode kuantitatif. Data yang dianalisis secara kualitatif adalah hasil wawancara dan
hasil catatan lapangan. Data yang dianalisis secara kuantitatif adalah hasil observasi
aktivitas guru dan siswa, dan hasil tes evaluasi siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menulis puisi dengan
menggunakan media gambar dan kata bantu dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis puisi. Cara guru dalam menggunakan media gambar dan kata bantu
dalam pembelajaran menulis puisi antara lain memberikan penjelasan tentang gambar
yang sesuai dan kata bantu, memberikan latihan-latihan menulis puisi, dan
memberikan bimbingan secara individu pada saat siswa mengerjakan tugas.
Peningkatan kemampuan siswa tesebut dapat dilihat dari perbandingan hasil evaluasi
siswa dari prasiklus hingga siklus II. Pada prasiklus persentase ketuntasan mencapai
27%, siklus I persentase ketuntasan mencapai 50%, siklus II persentase ketuntasan
mencapai 97%.
Saran-saran yang dapat diberikan: (1) guru, dalam memberikan materi menulis
puisi diharapkan menggunakan media pembelajaran salah satunya menggunakan
media gambar dan kata bantu, (2) siswa, hendaknya dalam proses pembelajaran lebih
bersemangat dan berpartisipasi aktif agar pengetahuan bertambah banyak, (3) peneliti
lain, dapat dijadikan sebagai perbaikkan untuk penelitian lebih lanjut sehingga
kekurangan dalam penelitian ini dapat teratasi dalam hal teknik-teknik penguasaan
diksi dan rima. | en_US |