PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN TEORI BRUNER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS III SDN GLUNDENGAN O3 KECAMATAN WULUHAN TAHUN AJARAN 2009/2010
Abstract
Pada kenyataannya, materi bilangan pecahan menjadi sumber kesulitan bagi
anak-anak, khususnya bagi siswa kelas III SDN Glundengan 03 Wuluhan. Hal ini,
terbukti melalui hasil ulangan siswa kelas III SDN Glundengan 03 Wuluhan pada
pokok bahasan bilangan pecahan pada tahun ajaran 2009/2010 yang masih rendah
yaitu diperoleh nilai rata-rata 65. Hal itu, dikarenakan guru tidak menggunakan media
pembelajaran dan hanya menggunakan metode ceramah diselingi tanya jawab dan
penugasan saja sehingga pembelajaran menjadi membosankan dan akibatnya hasil
belajar siswa tudak tuntas.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya perbaikan pembelajaran
yang membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan melatih siswa berpikir
untuk menemukan sendiri suatu konsep. Salah satunya dengan menerapkan teori
Bruner. Teori Bruner menyajikan tiga tahapan dalam proses pembelajaran untuk
siswa yaitu tahap enaktif, tahap ikonik dan tahap simbolik. Dengan menerapkan teori
Bruner akan membuat siswa untuk berpikir lebih kreatif dan menemukan sendiri
suatu konsep atau pengetahuan dari suatu materi yang diajarkan karena dalam teori
Bruner memberikan kesempatan kepada siswa untuk memanipulasi benda konkret
atau situasi nyata dalam memahami suatu konsep matematika. Berdasarkan uraian di
atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran
matematika dan peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan teori Bruner.
Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SDN Glundengan 03
semester genap tahun ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri
dari 7 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Jenis penelitian yang digunakan dalam
ix
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak 2
siklus. Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan model Hopkins yaitu model
skema yang terdiri dari empat fase yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
metode dokumentasi, metode wawancara, metode observasi dan metode tes. Analisis
data dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa
ketuntasan belajar baik secara individual maupun klasikal.
Penelitian ini dilakukan tanggal 10-13 Mei 2010 untuk melaksanakan siklus I
dan tanggal 18-20 Mei 2010 untuk melaksanakan siklus II. Berdasarkan analisis data
yang diperoleh dari tes akhir pada siklus I, maka diketahui bahwa prosentase
ketuntasan belajar secara klasikal adalah 70 %, dimana 14 siswa dapat dikatakan
tuntas dan 6 siswa belum tuntas. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika
dengan menerapkan teori Bruner pada pokok bahasan bilangan pecahan pada siklus I
masih belum dapat menuntaskan belajar siswa. Sedangkan, prosentase ketuntasan
belajar secara klasikal siklus II adalah 90%, dimana 18 siswa dapat dikatakan tuntas
dan 2 siswa yang belum tuntas. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika
dengan menerapkan teori Bruner pada pokok bahasan bilangan pecahan pada siklus II
dapat menuntaskan belajar siswa. Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari tes
akhir, ketuntasan belajar siswa siklus II lebih baik daripada ketuntasan belajar siswa
siklus I.
Dari uraian di atas, terlihat bahwa hasil tes akhir pada siklus II telah mencapai
ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 90 % sehingga pembelajaran dengan
menerapkan teori Bruner pada pokok bahasan bilangan pecahan pada siklus II dapat
menuntaskan belajar siswa. Dengan demikian, pembelajaran matematika dengan
menerapkan teori Bruner pada pokok bahasan bilangan pecahan dapat meningkatkan
ketuntasan hasil belajar siswa dan memudahkan siswa dalam memahami konsep
bilangan pecahan.