Tindak Tutur Ekspresif Pada Dialog Tokoh Dalam Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir Karya Kirana Kejora
Abstract
Tindak ekspresif merupakan salah satu lingkup kajian yang dipelajari dalam ilmu pragmatik. Tindak ekspresif dapat diartikan sebagai suatu tindak berbahasa yang menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh penutur berupa ungkapan kegembiraan, kesulitan, kesukaan, kebencian, dan segala hal yang berkaitan dengan sikap atau perasaan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek kajian adalah novel. Novel berisi dialog berupa percakapan-percakapan yang sesuai konteks dan narasi. Pemahaman maksud percakapan dalam novel tidak terlepas dari ilmu pragmatik, sehingga untuk dapat memahami maksud percakapan dalam novel yang memiliki konteks harus dikaji melalui ilmu pragmatik. Novel yang dipilih sebagai objek penelitian ini adalah novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora. Pemilihan novel tersebut disebabkan oleh banyaknya dialog tokoh yang menunjukkan tindak berbahasa yang diindikasikan sebagai tindak tutur ekspresif.
Berdasarkan hal tersebut, masalah yang ditemukan dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir mencakup (1) bagaimanakah fungsi tindak tutur ekspresif pada dialog tokoh dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora; (2) bagaimanakah wujud tindak tutur ekspresif pada dialog tokoh dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora; (3) bagaimanakah modus tindak tutur ekspresif pada dialog tokoh dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) fungsi tindak tutur ekspresif pada dialog tokoh dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora; (2) wujud tindak tutur ekspresif pada dialog tokoh dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora; (3) modus tindak tutur ekspresif pada dialog tokoh dalam novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa segmen tutur yang terdapat pada dialog tokoh dalam novel yang diindikasikan menjawab rumusan masalah penelitian, yaitu fungsi tindak tutur ekspresif, wujud tindak tutur ekspresif, dan modus tindak tutur ekspresif. Data tersebut diperoleh dari sumber novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi tiga tahap kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan fungsi tindak tutur ekspresif yaitu: (1) tindak tutur ekspresif berfungsi mengungkapkan pujian, perasaan marah, kekhawatiran, penyesalan, sindiran, kekaguman, keluhan, perasaan gembira. (2) tindak tutur ekspresif berfungsi mengucapkan terima kasih, selamat, permintaan maaf. (3) tindak tutur ekspresif memotivasi, (4) tindak tutur ekspresif mengejek, (5) tindak tutur ekspresif menggoda, (6) tindak tutur ekspresif menghina. Wujud tindak tutur ekspresif yang ditemukan yaitu (1) tindak tutur langsung literal (TTLL), (2) tindak tutur langsung tidak literal (TTLTL), (3) tindak tutur tidak langsung literal (TTTLL). Selain itu, modus yang digunakan yaitu (1) modus indikatif, (2) modus desideratif, (3) modus imperatif, (4) modus interogatif, (5) modus optatif, (6) modus obligatif.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, disarankan beberapa hal berikut: Bagi guru Bahasa Indonesia, hasil dan pembahasan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi dalam pembelajaran teks drama SMP kelas VIII semester genap KD 4.16. Bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan diskusi dalam mata kuliah Pragmatik. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan menjadi bahan pertimbangan untuk menelaah kajian yang serupa, sehingga penelitian tentang kajian ini dapat semakin berkembang.